Postingan

Senyum sebagai Sedekah yang Berharga

Gambar
Lebaran tahun ini nggak seramai dulu. Kalau dulu, pas lebaran anak-anak sibuk berlebaran ke tetangga. Ngobrol dan main bersama teman-teman sebayanya.  Sekarang sih, anak-anak sibuk dengan gawainya. Kalau pun main, mereka lebih memilih ke mall atau tempat hiburan dibandingkan ke rumah teman atau kerabatnya. Eh, sekalinya main, aku perhatikan anak-anak sibuk scrolling gawai. Dan, orang tua juga gitu. wkwk. Terkadang, untuk memberikan senyum sebagai sedekah berharga pun lupa. Mereka sibuk dengan teman online -nya. Anyway , aku nggak menyalahkan gawai. Aku juga bukan anti modernisasi atau teknologi. Aku sadar bahwa sama halnya dengan teknologi nuklir, gawai pun saat bijak digunakan pasti kasih manfaat bagi penggunanya.  Dan, arti senyum ini nggak sesederhana yang aku pikir. Senyum, saat digunakan dengan baik, dapat membuat orang lain merasa bahagia.  Senyum pun bisa membantumu untuk memperoleh keinginan. Ya, sebut aja influencer dengan endorsement -nya. Aku pikir, mereka ng...

Bagaimana Menjaga Kesehatan Mental Jika Kamu Hidup Bersama Penderita Penyakit Jiwa?

Gambar
"Gimana kondisinya, bu? Masih ada suara-suara?" Dokter itu bertanya pada ibu yang hanya memandanginya dengan tatapan kosong. Kulihat ibu itu hanya tersenyum dan mengangguk.  Lalu, ibu  itu mulai meracau tak karuan. Dan, keluarga yang menuntunnya pun menjawab pertanyaan rutin yang ditanyakan dokter setiap bulan. "Minum obatnya rutin kan, Pak bu? Tidurnya gimana?" Dan, keluarga pasien pun menceritakan kondisi pasien sehari-hari.  Adegan ini adalah kisah nyata yang mungkin harus kamu jalani seumur hidupmu jika kamu atau salah satu anggota keluargamu menderita penyakit jiwa.  Hingga, mungkin, kamu perlu tahu cara agar kamu selalu sehat. Karena, jangankan orang yang memiliki gangguan penyakit jiwa, orang yang sehat pun, mungkin, bisa sakit jika dirundung masalah hidup. Ya kan? Jadi, bagaimana Menjaga Kesehatan Mental Jika Kamu Hidup Bersama Penderita Penyakit Jiwa?  Dan, aku nggak cerita sebagai seorang petugas kesehatan, dokter, perawat, atau pun orang-orang yang be...

Perlukah Membayar Utang Budi?

Gambar
Kemarin seorang teman bertanya begini, "Perlukah Membayar Utang Budi?" Pertanyaan yang terdengar sederhana, tapi mungkin membutuhkan perenungan untuk menjawabnya. Hingga aku pun terdiam sejenak. Kalau langsung jawab, aku takut salah ngomong. Karena kalau aku jawab, nggak, nanti ada pertanyaan lanjutan.  Bukankah utang harus dibayar? Bukankah nggak bayar utang itu dosa? Bukankah orang itu pada dasarnya mengharapkan imbalan atas apa pun yang ia lakukan?  Karena, kalau nggak mengharapkan bayaran atas kebaikan, untuk apa ada surga dan neraka? Lalu, jika kujawab, ya, nanti pertanyaan lanjutannya adalah gimana kalau orang tersebut menolak atau marah dan tersinggung karena ia hanya mau kamu terima bantuannya tanpa mengharapkan  imbalan apa-apa?  Atau gimana kalau orang tersebut sudah meninggal dunia?  Ah, manusia itu emang rumit ya? Apalagi kalau yang suka overthinking kayak aku ini. wkwk.. Sering punya prasangka dan dugaan yang bikin mumet sendiri. wkwk. Tapi, okelah,...

Taman Rusa Unila Wisata Edukatif Gratis di Bandar Lampung

Gambar
Bagi warga Bandar Lampung, mencari taman bermain bisa jadi pengalaman yang menantang. Selain alasan jarak atau akses, masalah biaya pun dapat menjadi tantangan tersendiri.  Begitu pun dengan kami, sejak ada Hasan, kami suka berburu tempat bermain yang dekat dan terjangkau. Karena Hasan, ponakanku yang baru berusia 4 tahun ini, sama seperti balita lain yang cukup aktif bermain di mana pun. Dan, ia suka sekali main di luar rumah, seperti Taman Rusa Unila Wisata Edukatif Gratis di Bandar Lampung.  Letak Taman Rusa Unila  Seperti namanya, Taman Rusa Unila ini terletak di Unila. Universitas Lampung yang beralamat di jalan Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro no. 1 Gedung Meneng 35141. Akses jalan ke Taman Rusa juga mudah, kamu bisa mengendarai motor, mobil, sepeda, atau berjalan kaki.  Taman Rusa Unila Wisata Edukatif Gratis  Beruntung bagi warga Bandar Lampung atau sekitarnya yang menyukai suasana asri Unila, Taman Rusa Unila ini pun bisa jadi pilihan rekreasi. Selain...

Liburan Seru Bareng Sanggar Evis di Pengalengan Bandung

Gambar
Liburan hampir usai. Tapi, vibe-nya masih berasa, ya? Apalagi bagi aku yang Sabtu Minggu pun libur. Alhamdulillah. Dan, aku merasakan sensasi yang berbeda di liburan seru bareng Sanggar Evis di Pengalengan Bandung kemarin. Tepatnya sih di tanggal 23 - 26 Juni 2025.  Gimana nggak? Itu pertama kalinya aku liburan bareng emak-emak yang rentang usianya sekitar 40 - 70 tahunan. Yups, bebarapa emak-emak ini adalah pensiunan yang pastinya punya waktu dan energi serta uang untuk dialokasikan buat jalan-jalan. Aktivitas yang emak-emak ini sebut sebagai healing. Vibe Semangat Liburan Nggak Kalah dengan Orang Muda Aku yang biasanya jalan-jalan dengan anak-anak atau dengan teman sebaya, merasakan vibe semangat yang kuat saat bareng emak-emak ini. Mungkin, salah satu alasannya adalah mereka bisa terbebas dari rutinitas harian emak-emak di rumah.  Dan, saat aku lihat betapa bahagianya emak-emak ini, aku merasa pentingnya sesekali liburan bagi seorang ibu. Bahkan, aku pikir hebohnya emak-ema...

Pendidikan Karakter Siswa SMK : Oase yang Hampir Hilang

Gambar
Mungkin kamu belum tahu kalau aku adalah guru SMK. Ya, aku sudah mengajar di SMK sejak tahun 2009. Sebelumnya sih aku mengajar di lembaga kursus. Pernah juga jadi trainer IHT sebuah perusahaan di Lampung Tengah.  Dan, kebetulan, meskipun hanya seorang guru, aku sangat peduli dengan karakter anak-anak didikku. Aku pikir, pembelajaran di kelas dapat memberikan nilai bagi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak saat mereka memiliki karakter yang baik. Yup, aku setuju banget dengan filosofinya Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Pendidikan diartikan sebagai "tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak". Maksud pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sayangnya, belakangan ini beredar luas kekhawatiran guru-guru  terkait pendidikan karakter siswa,  karena bayang-bayang rasa takut melanggar hukum.  Pengalaman Seorang T...

Belajar Arti Kejujuran dari Seorang Bakul Sayur

Gambar
Pedagang sayur veteran. Teman Bude Yem jualan di pasar Koga  Bagi kamu yang suka belanja di pasar tradisional, pasti sering bertemu bakul sayur. Ya kan? Penampilan sederhana dan apa adanya, seolah melebur dengan sayur segar yang murah dan mudah didapat di pasar.  Namun, kesederhanaan bakul sayur itulah yang bikin aku belajar banyak. Yups, aku belajar tentang kejujuran dari seorang bakul sayur. Seorang perempuan paruh baya yang lebih dari separuh hidupnya berjualan di pinggir pasar koga. Lengkap dengan bakul sederhana yang telah menemaninya bertahun-tahun. Berbeda dengan kita yang memiliki benda-benda bermerk lebih dari satu. Padahal benda-benda itu hanya dipakai sekali atau dua kali saja dalam satu minggu. Bakul sayur ini, memiliki satu benda yang ia gunakan sehari-hari untuk berjualan. Dan, ia hanya membeli yang baru saat yang ia gunakan telah rusak. Ah, ini sih definitely definisi dari very frugal yak? wkwk Ah, benarlah kata orang bijak bahwa orang yang kaya itu sesungguhn...

Pasar Koga dan Rasa Rindu yang Hilang

Gambar
"Dulu, waktu mamak kecil sering main di pasar. Dorong jrigen minyak makan dan jualan. Pagi-pagi buta udah rame. Sayur, buah, tumpah ruah," kata emak.  Sekarang kondisi pasar Koga sangat berbeda. Sepi dan terkesan muram. Lebih dari sepertiga pedagangnya sudah pindah berjualan di pasar traditional lain, seperti di pasar tempel Way Dadi yang terletak di depan sekolahku. Pasar Koga Dulu dan sekarang  Katanya sih, dulu di tahun 1960-an pasar Koga dikenal dengan nama pasar Kagok. Kagok ini diketahui memiliki arti kaget dan dihubungkan dengan pasar dadakan.  Sebagai informasi, pasar Koga merupakan satu-satunya pasar tradisional milik Korem di Lampung. Nggak heran, kamu bisa lihat ada tanda tulisan properti Korem di dinding toko. Di tahun 1990-an aja, kamu bisa rasakan keramaian bongkar muatan buah dan sayur di pasar ini. Kata mak, hampir semua buah ada. Dan, pedagang udah mulai sibuk buka lapak sejak dini hari. Sehingga, lampu-lampu menerangi suasana jual beli saat itu. Aku masi...

3 Tips to Speak English

Gambar
Kelvin and Daffa. My students who still have problems in learning process Learning is a hardship. You'll find obstacles in your way to get your target done. To make it worse, we often postpone what should be done now and then.  It's natural since we thought we had all the time in the world. Then, since our opinions and feelings matter, we do nothing to cope with our biggest nemesis. Laziness. This one word makes such a fuss my whole life. Anyway, I've done what I can to cope with it. That's why I think I should write these 3 Tips to Speak English in English. It's not to show off my learning curve. It's only to prove myself I can do what I want to do when I want it.  And, I think you should try too. It's freeing. Trust me! To make it easier, I think you have to do it one step at a time. Then, I am sure you'll enjoy the process.  About me and my teaching struggle As an English teacher at a private vocational school, I  found many difficulties in doing my j...

The Art of Listening: Seni Menghormati Orang Lain

Gambar
Siang itu aku sedang bicara dengan seorang teman di sekolah. Kebetulan, beliau adalah guru muda yang baru menjabat di bagian struktural. Saat itu, beliau sedang memegang gawainya. Entahlah, sepertinya nggak ada orang yang bisa lepas dari benda kecil itu ya? Begitulah, aku bicara untuk minta bantuan beliau terkait program CGP Angkatan 11 yang mulai aku jalani dari tanggal 13 Juni - 23 Desember 2024 nanti. Sebenarnya, beliau sudah sejenak menghentikan tatapannya pada gawai. Tapi, tangannya masih sibuk mengetik gawai sambil mendengarkan ucapanku. Dan, sebelum ucapanku selesai, beliau sudah bicara dengan rekan yang ada di sampingnya. Aku dicuekin dong wkwk. Ah, aku pun berpikir tentang The art of Listening seni menghormati orang lain. Skill penting yang aku pikir wajib kita miliki. Karena, you know , rasanya dicuekin atau nggak didengar itu nggak enak wkwk.  Apa sih the Art of Listening Seni Menghormati orang lain itu? "Dengan ilmu hidup jadi mudah, dengan agama hidup jadi terarah, d...

Menulis Jurnal Afirmasi dan Kontemplasi Perlukah?

Gambar
Menulis jurnal afirmasi dan kontemplasi adalah hal yang sederhana. Tapi, aku baru berusaha untuk memulainya. Biasanya, aku hanya mengafirmasi dan melakukan kontemplasi tanpa merekamnya dalam jurnal atau tulisan. Dan, rasanya itu beda! Mungkin, rekaman dalam jurnal itu menguatkanku ibarat amulet , karena aku merasa tulisan dapat selalu mengingatkanku. Rasanya beda saat kubandingkan dengan sekedar ucapan. Aktivitas sebelum Eksperimen menulis Afirmasi dan Kontemplasi dalam 3 hari Saat bangun tidur, biasanya aku langsung cek gawai. Berbeda dengan ibuku yang hanya cek jam, aku sih mulai cek gawai untuk lihat jam. Dan, dilanjutkan dengan ngecek applikasi lain, seperti Whatsapp, Instagram, TikTok, shopee, dan lain-lain. Aktivitas mengecek gawai dapat berlangsung selama 5-7 menit atau lebih kalau nggak sengaja pengin lihat film terbaru di Netflix atau Viu. Lalu, aku melanjutkan aktivitas rutinitasku, yaitu shalat shubuh, masak nasi dan merebus air. Cek gawai lebih awal dari hal lain. wkwk. Aku...