Saat menunggu bel berbunyi, kami membicarakan tentang gosip - gosip terhangat yang terjadi di sekitar kami. Lumayan, menghilangkan kebosanan. Hari ini kami membicarakan tentang harga kebutuhan hidup yang terus merangkak naik hingga menimbulkan keresahan.
"Ah, yang penting barang - barang tersebut kan masih tersedia di pasar." kata pak Khalil sambil menyeuput kopinya yang mulai dingin. Aku nyengir, lupa kalau tadi ada lalat yang terbang dan hinggap di kopi itu. Ah, lalat itu pun ngin minum kopi.
"Yah. yang penting kita masih bisa makan dan hidup." jawabku, Pak Khalil mengangguk.
"Kopinya rasanya beda." Dahinya mengerut. "Tapi, enak juga. Aku hanya tertawa.
"Untung aja kopi harganya tidak ikut naik ya." kataku.
"Iya." sambung bu Ida, temanku yang lain.
"Yang naik beras." kataku,"Tapi aku tak khawatir. Aku kan makannya hanya sesendok."
"Sesendok tapi ping pindo," kata Ida. Aku tertawa sambil berjalan ke kelas, Bel telah berbunyi. Waktunya mengajar.
"Ah, yang penting barang - barang tersebut kan masih tersedia di pasar." kata pak Khalil sambil menyeuput kopinya yang mulai dingin. Aku nyengir, lupa kalau tadi ada lalat yang terbang dan hinggap di kopi itu. Ah, lalat itu pun ngin minum kopi.
"Yah. yang penting kita masih bisa makan dan hidup." jawabku, Pak Khalil mengangguk.
"Kopinya rasanya beda." Dahinya mengerut. "Tapi, enak juga. Aku hanya tertawa.
"Untung aja kopi harganya tidak ikut naik ya." kataku.
"Iya." sambung bu Ida, temanku yang lain.
"Yang naik beras." kataku,"Tapi aku tak khawatir. Aku kan makannya hanya sesendok."
"Sesendok tapi ping pindo," kata Ida. Aku tertawa sambil berjalan ke kelas, Bel telah berbunyi. Waktunya mengajar.
Komentar
Posting Komentar