Ceritaku Tentang Nyamuk Malaria
Ceritaku Tentang Nyamuk Malaria "Aku lapar, " kata si Nyami. Nyama, memandang istrinya dengan sayang. "Sabar, Mi, " bujuknya dengan lembut. "Kita harus cari tempat yang kotor, gelap dan lembab dulu. Di sana pasti nyaman untuk makan." Nyami merengut. Sayapnya sudah lelah terbang ke sana ke mari. "Kamu enak, Nyam," gerutunya, " Gak perlu cari mangsa. Di kebun samping rumah kamu sudah bisa makan. Banyak bunga di sana." "Tenang, Mi.." Nyama menunjuk sebuah rumah di depan mereka. Gelap dan kotor nampaknya. Pasti, Nyami bisa makan di sana. Nyama tersenyum. Melihat senyum Nyama, aku terbangun. Mimpi buruk. Peluhku bercucuran. Mengingat obrolan pasangan suami istri nyamuk yang dalam mimpiku bertubuh besar. Padahal, dengan tubuh kecil lengkap dengan sayapnya itu saja aku sudah takut. Gimana dengan ukuran yang lebih besar. Aku bergidik. Aku teringat dengan ucapan guruku bahwa siklus nyamuk hanya 12 hari. Wuih, bulu kudukku...