Sebuah Cara Pikir Dalam Sudut Pandang ‘Gregor in Metamorphosis’s Kafka
Cerita
Metamorphosis ini memang tergolong cerita yang sarat dengan allegories.
Philosopi tentang kegelisahan seorang anak yang hidup dalam kemiskinan yang
tercipta dari bentukan tekanan dan pergulatan dalam masyarakat.
source pinterest
Metamorphosis
menceritakan bagaimana seorang anak yang berubah bentuknya menjadi laba - laba,
diperlakukan dengan sebelah mata, jijik dan takut. Perlakuan yang biasa
diberikan pada anggota keluarga yang dianggap tidak berguna lagi. Beban bagi
keluarga. Bikin malu. Perlakuan yang klise sekali. Berbanding terbalik dengan
keadaan di mana ia masih berwujud manusia. Meski ia mengerti akan rasa takut
keluarganya pada dirinya, tapi rasa ingin dicintai membuat Gregor merasa sedih
dan terbuang.
Metamorphosis
yang bisa dianggap sebagai bentuk kritik akan sikap masyarakat atas perbedaan.
Membuat cerita ini enak dibaca berulang kali. Seakan mendapati pemahaman baru
setiap kali kita membaca ulang.
Secara
jujur, akan sulit mengerti maksud yang tersembunyi dibalik cerita ini. Mungkin
itu lah sebabnya tulisan jenis ini disebut absurdist. Mengada – ada. Keluar
dari kenyataan. Tak masuk akal. Sehingga tulisan ini cocok sekali buat bahan
diskusi yang seru. Pasti akan muncul pemahaman yang berbeda dari tiap orang
setelah membacanya.
Baiklah, mari kita lihat secara
singkat cara pandang yang kupahami mengenai karakter inti di Metamorphosis ini
Gregor
Tokoh
yang di awal cerita telah mengalami pergulatan karena perubahan fisiknya
menjadi laba – laba. Perubahan fisik yang juga mempengaruhi cara berpikir dan
tingkah lakunya Meski ia berusaha mempertahankan sifat kemanusiaannya. Ia masih
berusaha menjaga perasaan keluarganya
agar tak takut melihat wujudnya. Ia juga masih memiliki rasa sayang pada
ibu dan adiknya, Greta. Ia juga masih ingin dihormati, dipuji, dan disayang.
Sungguh ironis. Keluarga yang seharusnya menjaga dan mencintai seperti apa pun
kondisinya, ternyata hanya sayang saat ia sehat dan kuat. Saat sakit dan lemah,
ia tak dijaga dan ditinggalkan. Bentuk kritik akan sikap manusia yang hanya
melihat dari bentuk fisik semata. Gregor Samsa yang bekerja sebagai seorang
sales keliling adalah seorang pekerja keras. Ia menghabiskan sepanjang waktu
untuk bekerja. Nyaris tak pernah bersenang – senang. Ia berharap dapat segera
menyelesaikan hutang ayahnya. Ia ingin bebas melakukan apa yang ia sukai.
Terbebas dari tekanan pekerjaan yang membuatnya tak bisa bernapas. Sesak.
Hingga akhirnya, Gregor mati dalam bentuknya. Sendiri. Tanpa kasih sayang
keluarganya.
Kisah
metamorphosis ini menggambarkan betapa lemahnya hati manusia. Mudah berubah
dengan berubahnya bentuk fisik. Hati yang bahkan memungkinkan seseorang hanya
memikirkan dirinya sendiri.
Bandar
Lampung, 17 September 2019
Komentar
Posting Komentar