Artificial Leaf: Sebuah Jawaban Polusi Udara
Menurut data WHO, polusi udara diperkirakan membunuh 7 juta orang per tahun di seluruh dunia. Dari data tersebut menunjukkan 9 dari 10 orang dari 7,7 milyar manusia di dunia (data WHO per 23 Oktober 2019) bernapas di udara dengan risiko polusi yang tinggi.
Upaya untuk mengatasi masalah polusi udara ini terus dilakukan dengan berbagai cara, termasuk memproduksi artificial leaf, produk teknologi yang diharapkan dapat menjawab masalah ini. Produk ini dianggap dapat memproduksi udara bersih.
Artificial leaf diproduksi oleh tenaga surya, dan masih dapat berfungsi meski cuaca berawan dan gelap. Berbeda dengan temuan sebelumnya, syngas. Artificial leaf ini tidak melepaskan karbondioksiida ke udara.
Menurut Journal Nature Materials, syngas dibuat dari campuran hidrogen, carbon monoxide, dan digunakan dalam berbagai keperluan sebagai bahan bakar, pharmaceutical (obat-obatan), dan pertilisers (penyubur tanaman).
Artificial Leaf (AL) yang diciptakan oleh Reisner dan koleganya ini terinspirasi dari proses kerja tanaman yang mengubah karbondioksida menjadi makanan dengan menggunakan tenaga surya.
Artificial Leaf terdri dari dua cahaya penyerap, mirip dengan molekul dalam tanaman yang memanen cahaya matahari, digabungkan dengan katalis yang terbuat dari element kobalt.
Saat alat menyatu dengan air, satu cahaya penyerap menggunakan katalis untuk memproduksi oksigen. Cahaya penyerap lain membawa reaksi kimia yang mengurangi karbondioksida dan air menjadi karbon monoksida dan hidrogen, membentuk campuran syngas.
Para ilmuwan menemukan bahwa cahaya penyerap ini dapat bekerja dalam level cahaya matahari yang rendah. Artinya, alat ini dapat digunakan di belahan bumi mana pun di dunia.
Riset yang dilakukan di The Christian Doppler Laboratory for Sustainable Syngas Chemistry di the University's Department of Chemistry ini harapannya dapat memberikan angin segar bagi usaha penanggulangan polusi udara di dunia.
Sumber data
https://www.sciencedaily.com/releases/2019/10/191021111826.htm
https://www.who.int/airpollution/en/
Upaya untuk mengatasi masalah polusi udara ini terus dilakukan dengan berbagai cara, termasuk memproduksi artificial leaf, produk teknologi yang diharapkan dapat menjawab masalah ini. Produk ini dianggap dapat memproduksi udara bersih.
Artificial leaf diproduksi oleh tenaga surya, dan masih dapat berfungsi meski cuaca berawan dan gelap. Berbeda dengan temuan sebelumnya, syngas. Artificial leaf ini tidak melepaskan karbondioksiida ke udara.
Menurut Journal Nature Materials, syngas dibuat dari campuran hidrogen, carbon monoxide, dan digunakan dalam berbagai keperluan sebagai bahan bakar, pharmaceutical (obat-obatan), dan pertilisers (penyubur tanaman).
Artificial Leaf (AL) yang diciptakan oleh Reisner dan koleganya ini terinspirasi dari proses kerja tanaman yang mengubah karbondioksida menjadi makanan dengan menggunakan tenaga surya.
Artificial Leaf terdri dari dua cahaya penyerap, mirip dengan molekul dalam tanaman yang memanen cahaya matahari, digabungkan dengan katalis yang terbuat dari element kobalt.
Saat alat menyatu dengan air, satu cahaya penyerap menggunakan katalis untuk memproduksi oksigen. Cahaya penyerap lain membawa reaksi kimia yang mengurangi karbondioksida dan air menjadi karbon monoksida dan hidrogen, membentuk campuran syngas.
Para ilmuwan menemukan bahwa cahaya penyerap ini dapat bekerja dalam level cahaya matahari yang rendah. Artinya, alat ini dapat digunakan di belahan bumi mana pun di dunia.
Riset yang dilakukan di The Christian Doppler Laboratory for Sustainable Syngas Chemistry di the University's Department of Chemistry ini harapannya dapat memberikan angin segar bagi usaha penanggulangan polusi udara di dunia.
Sumber data
https://www.sciencedaily.com/releases/2019/10/191021111826.htm
https://www.who.int/airpollution/en/
Waktu aq baca AL lihatnya AI. Segitu parahnya ya polusi udara
BalasHapusIya mbak. Efek dari kegiatan manusia juga. Perlu kepedulian besar untuk menanggulangi masalah ini
HapusBersyukur banyak inovasi baru dibidang teknologi sebagai penunjang kehidupan manusia.
BalasHapusYa mbak. Ini bentuk rasa peduli terhadap sekitar ya mbak
HapusSuka baca tulisan mbak Yoharisna, selalu menyajikan pengetahuan.
BalasHapusTerima kasih mbak Maria udah mampir^^
HapusSangat informatif terimakasih mba^^
BalasHapusWah ngeri juga ya...
BalasHapusTulisan mbak Yoharisma keren keren syarat dengan informasi terbaru
BalasHapusTulisannya informatif mbak, keren.
BalasHapusKalau tulisan ini disebut apa y kak? Artikel bukan?
BalasHapusYa.. sepertinya^^
HapusMenurut saya artifical leaf sangat berguna dan membantu mengurangi polusi d dunia bagi makhluk hidup
BalasHapusMenurut saya artifical leaf mampu mengtasi polusi udara karna di anggap dpt memproduksi polusi udara
BalasHapus