Kepopuleran: Sebuah Cara Pandang

Saat di mana pendapat orang lain atau netizen dianggap penting untuk menaikkan rating penjualan atau kepopuleran seseorang atau suatu benda yang diberitakan. 

Sebut saja berita terbaru tentang istri wakil presidn terpilih Ma'aruf Amin, Wuri Ma'aruf Amin yang dikabarkan menggunakan tas bermerk Hermes seharga 672 juta dalam acara pelantikan Presiden dan wakil presiden kemarin menjadi trending topik. Banyak mata menyorot tas yang dikenakan istri wakil presiden yang akrab disapa Nyai itu. 

Komen membanjiri laman berita terkait dengan tas tersebut seiring dengan komen terkait pelantikan presiden kemarin. Netizen seakan haus dengan pemberitaan ini dibanding yang lain. Lebih diminati. 

Meski berita tersebut juga menyebutkan bahwa tas yang dipakai Nyai merupakan merk lokal, Yuyutsu Bag buatan Mega Karmila yang dibandrol kisaran 5 juta. Jauh dibanding dengan gosip yang beredar.

Bicara tentang politik atau masalah sosial pun sudah jadi bumbu percakapan sehari-hari di masyarakat. Kita bisa temui dan dengar percakapan berat ini di warung kopi, pelataran parkir, warung bakso, atau di ruang ber-AC perkantoran. 

Percakapan berat yang tak dimonopoli satu kelompok. Percakapan jadi sarapan pagi dan menu makan siang dan lalapan di saat makan malam. Bahkan, anak sekolah pun mulai membicarakan dan ikut serta dalam ranah politik praktis di lapangan, seperti kejadian anak SMK yang beberapa saat lalu turun ke jalan.

Pembicaraan yang deras di media massa terkait berbagai topik yang sedang terjadi menjadi bagian kehidupan masyarakat. Orang-orang berlomba untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan orang-orang yang diidolakan, dari politikus hingga artis. 

Mengikuti gaya bicara, pakaian, dan tas hingga sepatu yang dikenakan. Jika tak sanggup mengikuti gayanya, orang - orang tersebut akan membicarakan idolanya tersebut. Mengikuti perkembangan beritanya dengan setia.

Kepopuleran seseorang saat ini dapat dilihat dari seberapa sering berita tentangnya dibicarakan. Terlepas berita itu sekedar tentang hobi atau gaya makan. Semua akan diperhatikan masyarakat. Bahkan makanan yang dimakan pun bisa jadi trending topik. 

Sebagaimana seorang Nyai yang sebelumnya mungkin orang bahkan tak memperhatikan baju yang beliau pakai, sekarang bahkan tasnya pun jadi pokok pembahasan. Begitulah sebuah status sosial dapat mempengaruhi suatu benda. Bahkan bisa mempromosikan produk lokal yang akhirnya dapat mensejahterakan pelaku bisnis lokal.

Bandar Lampung, 22 Oktober 2019

Sumber data

Komentar

  1. Judulnya saja sudah bikin kepo

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak.. aku pun kepo pengen tahu tas ini kayak apa hehe

      Hapus
  2. Hihihi. Aku fokus dengan harga tas sang Nyai.

    BalasHapus
  3. Nilai suatu barang ditentukan oleh yang memakai ☺️

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, Mbak. ibarat karet gelang butut aja kalo jutawan yang makai serasa harganya jutaan haha

      Hapus
  4. Aku ketinggalan berita, baru tau tentang topik ini😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku pun baru baca, Mbak.. Kita saling sharing ya..

      Hapus
  5. Wow amazing ya jika memang harga tas nya segitu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Keseruan Kunjungan Industri Jakarta Jogja SMK BLK Bandar Lampung 2022

PERSEPOLIS COMIC REVIEW: The Story of Childhood