Personal Branding ala IDN Creator Network yang Wajib Ditiru!

 

Kita pasti pernah mendengar istilah personal branding yang erat dengan pekerjaan content creator. Profesi yang menuntut  pesona dan karakter kuat. Pastinya dibarengi dengan kompetensi untuk menghargai value yang dimiliki.

Bisa dibilang, personal branding merupakan keniscayaan bagi siapa pun yang ingin sukses di bidang masing-masing. Nah, aku sebagai seorang guru SMK sangat tertarik mempelajari personal branding ala IDN Creator Network yang menurutku unik dan wajib ditiru. Apalagi, aku ingin bisa menjelaskan pada peserta didik bahwa menjadi content creator pun asyik dan menjanjikan.

Apa sih Pengertian Personal Branding ala IDN Creator Network itu?

Melalui obrolan dengan anak-anak, aku mengetahui bahwa meraka belum mengetahui arti dari personal branding. Mungkin itu sebabnya mereka belum termotivasi untuk belajar. Untuk itulah aku tertarik dengan ide personal branding ala IDN ini.

Aku sangat setuju dengan apa yang dikatakan oleh Kamila Pri Azarini, Creator Development Manager dari IDN Creator Network, bahwa dengan mengetahui nilai-nilai yang ada dalam diri, seorang content creator bisa memaksimalkan potensi yang mereka miliki untuk mengembangkan karier dan membangun kredibilitas.

‘Personal branding yang memiliki arti bagaimana kita menginginkan orang lain menilai kita sebagai seorang individu ini sangat penting,” tambah Kamila. Apalagi bagi seorang content creator yang menjadi representasi produk atau perusahaan. Konsumen akan menilai personal branding  content creator dari attitude, karakter, gaya bahasa, penampilan, dan lain-lain,

Kamila Pri Azarini, Creator Development Manager dari IDN Creator Network

Apa sih Kunci Personal Branding yang Kuat ala IDN Media?

Seperti seorang selebriti yang wajib mengenal personal branding yang menjadikannya istimewa. Berbeda dari artist lain. Maka, seorang content creator pun harus memiiki kunci personal branding yang kuat.

Aku mencatat 3 kunci personal branding ala IDN Media Creator yang disampaikan Kamila, yaitu:

1.      Self awareness

Kita harus mengetahui tentang siapa diri kita. Kemampuan yang kita miliki dan dapat dikembangkan dengan terus belajar hal yang baru. Terus mengeksplorasi diri.

2.      Be yourself

Menjadi diri sendiri. Kita dapat menonjolkan keunikan diri kita dan memberi impact yang positif pada sekitar.

3.      Media savvy

Konsisten mempertegas kehadiran kita di media sosial. Hal ini sangat penting mengingat perkembangan teknologi yang makin pesat. Maka, kita perlu meningkatkan performa personal branding kita lewat media sosial.

Mengoptimasi personal branding dengan menggunakan 3 kunci ini akan membentuk personal branding kita. ingat! Personal branding itu bukanlah pekerjaan instant. Butuh kerja keras!

Bagaimana sih Personal Branding ala Kamila?

Kita mungkin pernah melihat seseorang yang kebingungan dengan dirinya. Ia melakukan semua pekerjaan, tapi nggak menikmatinya. Aku sih membayangkan kalau Sule, pelawak yang terkenal itu memaksakan diri jadi actor laga. Rasanya sih kok nggak dia banget, ya?

Menurut Kamila, “Personal branding itu bukan berarti kita harus menciptakan citra yang tidak selaras dengan diri kita sendiri. Bukan sebatas konten media sosial saja, but personal branding is how you carry yourself at home, office, and anywhere you go. Mulai dari bagaimana kita bertingkah laku, bertutur, dan berinteraksi dengan orang lain secara online maupun di dunia nyata. Personal branding harus datang dari dalam.”

Ia menambahkan bahwa konten yang bersifat edukatif seperti tips dan trik makin disukai oleh audiens. Apalagi jika content tersebut ditayangkan secara regular dan menjawab kebutuhan audiens.

Apakah Kolaborasi itu Perlu untuk Membangun Personal Branding?

Melakukan pekerjaan dengan kolaborasi pasti bisa menghasilkan kesuksesan yang optimal. Nggak percaya? Bandingkan kalau kita bekerja sama menjual produk dengan berjualan sendiri. Mana yang lebih menguntungkan? Pasti yang kolaborasi ya, kan? 

Begitu pun dalam proses membangun personal branding. Kepercayaan audiens akan terbangun dengan adanya kolaborasi yang baik. Saat berkolaborasi kita juga secara nggak langsung membuktikan kredibilitas kita.

Akhirnya, Kamila mengingatkan 3 point significant yang wajib diimplementasikan dalam proses pembentukan personal branding. Point tersebut adalah appearance, personality, dan value. Selain itu, ia menambahkan bahwa kita tak perlu berpura-pura jadi orang lain. You are special!

attractiveness comes from your uniqueness.”

 

Kesimpulan

Personal branding adalah proses panjang untuk mendapatkan pengakuan orang lain sesuai dengan value yang kita inginkan. Proses untuk mengetahui bahwa diri kita adalah menarik, unik, dan punya nilai jual. Dan, kita harus percaya bahwa diri kita itu berbeda. So, just be yourself!