Berkah Ramadhan Antarkan Kebahagiaan
Pasar Tempel Way Dadi Sukarame |
Bagi kamu yang sering melewati perempatan jalan Onta Sukamenanti Bandarlampung, pasti bisa merasakan vibe Ramadhan yang penuh berkah bagi UMKM di sekitarnya.
Bagaimana tidak, jalanan itu berubah jadi surga buat kamu yang ingin mencari menu berbuka yang enak dan murah.
Berkah Ramadhan antarkan kebahagiaan bagi semua orang bukan slogan tanpa arti. Ini terlihat dari banyak tempat, baik pasar yang semula sepi, lapangan, pinggir jalan atau perapatan jalan yang menjadi ruang usaha yang terus berdenyut selama bulan Ramadhan.
Suasana menjelang berbuka di Jalan Onta Sukamenanti |
Jadi jangan heran, jika kamu harus mengalami kemacetan saat melewati jalan tersebut. Pedagang dan pembeli bertransaksi di badan Jalan Onta, Cukup ramai.
Mereka menggelar dagangannya di atas gerobak jualan. Kamu bisa mendapati gerobak somay, tekwan, cendol dawet, gorengan, sate, bakso, dan soto. Semuanya enak dan harganya murah. Sekitar Rp5.000 sampai Rp12.000 per porsi.
Selain menu berbuka, kamu juga bisa membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga grosir di toko yang persis ada di pinggir jalan. Toko grosir ini hampir nggak pernah sepi. Apalagi menjelang lebaran seperti sekarang. Banyak orang yang membeli untuk dijual kembali atau untuk keperluan sehari-hari.
Berkah Ramadhan pun dirasakan oleh UMKM kolang-kaling. Kata temanku, kolang-kaling yang biasanya kurang diminati akan laku keras saat Ramadhan. Kolang-kaling bisa terjual sekitar Rp12.500 sekilo. Selain di bulan Ramadhan, kolang-kaling hanya laku terjual Rp3.000 sekilo.
Toko grosir di Jalan Onta Sukamenanti |
Sementara perempatan Jalan Onta Sukamenanti Bandarlampung ramai saat sore hari, UMKM di Jalan Way Dadi Sukarame terasa vibe Ramadhannya saat pagi hari. Kalau sebelumnya pedagang hanya menjual di dalam pasar tempel Way Dadi, sekarang pedagang menggelar dagangannya di sepanjang jalan Way Dadi. Hampir semua kebutuhan sehari-hari bisa kita dapatkan dengan harga murah.
Kamu bisa mendapatkan nanas, kelapa, buah naga, hingga kurma yang dijajakan oleh para pedagang ini dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan tempat lain. Nggak heran, penjual dan pembeli berjejal pada pagi hari di sepanjang jalan Way Dadi.
Aku pernah belanja daging sapi merah yang segar seharga hanya Rp110.000 sekilo. Padahal di pasar lain sudah dijual seharga Rp125.000. Murah, kan? Timbangannya pun pas mantap!
Suasana pasar Tempel Way Dadi Sukarame di pagi hari sebelum pandemi |
Keramaian pasar ini dimulai sekitar jam 6 pagi hingga jam 11 siang. Biasanya sih, saat hari-hari biasa nggak seramai bulan Ramadhan. Bisa dibilang, tingkat konsumsi masyarakat pada bulan Ramadhan akan meningkat dua atau tiga kali lipat dibandingkan bulan biasa. Hingga, aku pun berpikir bahwa berkah Ramadhan dirasakan nggak hanya pedagang UMKM di Sukarame dan di Sukamenanti, tapi juga di dunia.
Kebahagiaan juga dirasakan pembeli yang nggak sempat menyiapkan menu berbuka. Mereka senang bisa beli menu berbuka yang enak dan terjangkau. Selain praktis, mereka bisa lebih fokus beribadah puasa dan mendekatkan diri pada Allah. Ramadhan memang selalu mengalirkan berkah buat semua orang.
Ramadhan datang, peluang UMKM semakin berkembang
Setiap Ramadhan, keluargaku pasti sibuk di pasar Koga. Berbeda dengan hari biasa yang hanya menjual mainan, saat Ramadhan tiba kami juga menjual bumbu dapur dan bahan takjil seperti: cendol beras, sekuteng, kurma, dan selasih. Kami juga menjual bunga untuk ziarah pada prepekan. Sehari sebelum Ramadhan dan lebaran.
Berkah Ramadhan ini diraih banyak orang. Seperti keluargaku, banyak temanku yang membaca peluang ini dengan membuka pesanan kue nastar, lapis legit, engka ketan, rendang, dan kudapan lain untuk lebaran. Ada juga yang mendadak berjualan baju lebaran, kue lebaran kiloan, dan usaha catering untuk menu berbuka dan sahur.
Sepanjang Ramadhan, semua orang tergerak untuk mengembangkan usahanya. Ramadhan datang, peluang UMKM semakin berkembang bagi yang mampu membaca keinginan konsumen. Contohnya sih, demand masyarakat atas konsumsi cendol dan kolang-kaling akan menurun setelah minggu kedua.
Pedagang harus berinovasi dengan produknya dengan produk yang bisa dikonsumsi saat perayaan lebaran. Misalnya, penjual buah yang menyediakan nanas dalam jumlah yang lebih besar dibanding buah lain.
Aku sih mengamati pola konsumsi di pasar Koga dan pasar Tempel Sukarame sepanjang Ramadhan selama sepuluh tahun terakhir. Pola konsumsi ini biasanya terjadi di pasar tradisional di Bandarlampung yang pernah kudatangi.
Misalnya, minggu pertama orang masih sibuk membeli bunga ziarah, bumbu dapur, kurma, daging, cendol, ayam, dan kudapan pasar. Minggu kedua, orang mulai sibuk membeli baju lebaran anak, telur, sayur, ikan, dan ayam. Minggu ketiga, baju lebaran, telur, dan sayur. Minggu keempat, kue lebaran, baju lebaran, daging ayam, daging sapi, kelapa parut, telur, santan, dan bumbu dapur.
Seorang temanku, Mas Klowor yang berjualan santan di Pasar Koga bisa menjual ratusan kilo santan pada minggu keempat.
So, jangan heran kalau kamu akan berdesakan saat ingin membeli bumbu dapur, santan, daging, kulit ketupat, dan baju lebaran di minggu keempat. Apalagi kalau belinya saat perepekan. Kamu mungkin akan dapat harga lebih murah atau lebih mahal dari sebelumnya. Tergantung keberuntunganmu.
Peluang UMKM yang tanpa batas ini begitu menggoda. Begitu pun Soneta yang mulai bisnis retail dengan modal kisaran Rp70 juta. Ia bisa mendapat untung sekitar Rp7 Juta per bulan. Awalnya sih, ia mengalami kesulitan dalam pengiriman barang pesanan keluar kota.
Logo JNE. Sumber: google |
Untungnya, jasa pengiriman JNE memberi solusi mudah bagi usahanya. Karena bisnisnya terletak di Permata Biru Sukarame, cabang JNE Tanjungsenang yang terletak di Jalan Ratu Dibalau No. 125 Tanjung Senang adalah solusi yang ia pilih.
Selain JNE Tanjung Senang, kita bisa mendapatkan layanan jasa pengiriman barang lewat cabang JNE yang tersebar di seluruh Lampung, seperti: JNE Tamin, JNE Tamin, JNE Diponegoro, JNE Ahmad Yani, JNE Natar, dan JNE Metro.
Ramadhan, magnet Tumbuhnya kreativitas UMKM
Perubahan marketing adalah tuntutan pasar digital. Hal yang merupakan akibat dari perubahan gaya hidup masyarakat. Dan, besarnya demand saat Ramadhan menumbuhkan geliat karya anak bangsa. Magnet tumbuhnya kreativitas UMKM.
Gambar promosi produk milik Riana di insagram |
Aku baru saja ngobrol dengan Nina, pengusaha pizza rumahan yang berlokasi di Sukabumi. Ia bilang belum mendapatkan order pizza selama dua hari. Berbeda dengan Riana yang laris manis dagangan kosmetiknya karena menggunakan market place sebagai media penjualannya. Ia juga bekerja sama dengan jasa pengiriman JNE untuk mempermudah bisnisnya.
Beberapa strategi marketing yang Riana lakukan setiap hari adalah update video promosi yang ia buat sendiri. Ia juga memberi hadiah bagi pembelian produk dalam jumlah tertentu. Selain membuat video testimonial dua jam sekali setiap hari dan menguploadnya di media sosial, baik whats app, instagram, dan facebook.
Hasilnya, ia berhasil menjual produknya hingga ke Papua. Omzetnya sebesar Rp15 Juta perbulan. Hebat, kan?!
Tempat yang bikin jatuh hati di tengah bulan suci
Kota Bandarlampung memiliki banyak tempat hangout murah yang bikin jatuh hati di tengah bulan suci karena tempatnya asyik dan harganya terjangkau. Sebut saja, sepanjang jalan Kartini yang terdapat kafe tenda dengan pilihan kuliner beragam yang enak.
Gambar salah satu cafe di Jalan Kartini Bandarlampung |
Kita juga bisa menikmati kuliner ala restoran di warung makan yang menyajikan berbagai menu rumahan lezat pilihan keluarga.
Nah, aku sih memilih tempat belanja yang ada di dekat rumahku. Biasanya aku hangout di jalan Onta Sukamenanti sambil menikmati pemandangan kota Bandarlampung dari atas gunung.
Gunung batu di Jalan Onta Sukamenanti |
Oya, aku lupa bilang ya? Jalan Onta ini terletak di dekat gunung Banten. Jika kamu naik motor dari jalan Teuku Umar Bandarlampung, jalanan akan menanjak. Tapi jangan khawatir, sepanjang jalan Onta yang tembus ke Jalan Sam Ratulangi ini bertebaran tempat kuliner yang bisa kamu coba.
So tunggu apa lagi? Yuk, berkunjung dan belanja di Bandarlampung!
#JNE #JNERamadhan2021 #Blogberkahramadhanantarkankebahagiaan #Bahagiabersama
Komentar
Posting Komentar