Euforia Mudik Cinta di Tengah Pandemi
Gambar diambil diambil pada tahun 2018 |
Pandemi belum berakhir. Akibatnya, banyak
perantau yang nggak bisa mudik. Namun, sebagian perantau masih nekat mudik
dengan alasan mereka nggak mudik tahun lalu. Padahal, pemerintah telah
mengeluarkan peraturan pelarangan mudik dari tanggal 6 – 17 Mei 2021.
Mudik yang dianggap sebagai salah satu cara
menyambung silaturahmi dengan keluarga di kampung halaman adalah tradisi yang
sudah lama dilakukan masyarakat Indonesia. Tradisi yang bahkan telah dimulai
sejak zaman kerajaan Majapahit dan Mataram Islam.
Baca Juga: Kenapa Kita harus cinta bangga dan Paham Rupiah
Euforia mudik, cinta di tengah pandemi seolah mengatakan pada kita
bahwa dengan mudik kita membuktikan rasa sayang pada keluarga. Terlihat
bagaimana pemudik berjuang sekuat tenaga untuk mudik, dari menumpang truk sayur
hingga pura-pura membawa gallon air minum. Aksi kreatif mudik untuk bertemu
keluarga di kampung halaman.
Apa sih mudik itu?
Sambil menulis, aku masih mendengarkan berita
tentang penyekatan kendaraan pemudik. Sekitar 418 calon pemudik di Bandung
diminta untuk putar balik ke daerah asalnya.
Istilah mudik merupakan tradisi berkumpul bersama
keluarga di kampung halaman di hari raya. Tradisi yang dilakukan minimal sekali
dalam setahun.
Mudik yang artinya mulang udik atau pulang kampung
ini dulu dilakukan perantau yang pulang ke kampung untuk membersihkan makam
kerabat.
Sejarah
Mudik
Ternyata, tradisi mudik sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit (1293 - 1527) dan Mataram Islam (1584). Sudah berabad-abad kamarnya, ya?
Lalu, istilah mudik mulai
dikenal sejak tahun 1970 berkat branding yang dilakukan media massa.
Tradisi mudik ini pernah kurasakan di tahun 2017. Aku pulang ke Lampung dari Jakarta mengendarai motor. Rasanya itu hangat, karena vibe mudik untuk berlebaran bersama kerabat di kampung halaman.
Euforia yang bikin kita rela melakukan apa saja.
Namun, kita harus mempertimbangkan keselamatan diri dan keluarga dengan mematuhi aturan pemerintah. Pandemi yang masih belum usai seharusnya menahan diri kita untuk nggak mudik dulu.
Patuh dengan pelarangan
mudik untuk menjaga diri dan keluarga kita.
Kita harus mempertimbangan keselamatan dan kesehatan
keluarga di saat mudik. Risiko penularan Covid 19 makin tinggi saat perpindahan
penduduk besar-besaran dari kota ke kampung.
Pelarangan mudik yang terjadi di tahun 2020 dan 2021
juga bukanlah yang pertama. Pelarangan pernah terjadi pada tahun 1946 dan tahun
1962. Keduanya terjadi karena masalah politik.
Euforia
Mudik, cinta di saat pandemi
Okey, cinta butuh pengorbanan. Sebagaimana
perjuangan mudik untuk bertemu keluarga di kampung dapat jadi simbol cinta.
Namun, euforia mudik sebagai refleksi cinta saat pandemi ini kupikir bisa
dilakukan dengan cara yang berbeda.
Euforia yang merupakan perasaan bahagia yang muncul
karena peristiwa membahagian atau aktivitas tertentu yang memberi perasaan
bahagia. Rasa bahagia yang muncul karena ingin bertemu dengan keluarga di
kampung saat lebaran.
Perasaan yang masih bisa didapatkan dengan cara
lain. Mudik virtual ke kampung halaman dengan melakukan lebaran virtual. Cara
yang bisa mengobati rasa kangen dan menumpahkan rasa cinta pada keluarga pada
saat pandemi.
Persiapan Mudik Virtual sebagai bukti cinta saat pandemi
Aku tahu, nggak ada yang lebih baik selain bertemu
dan mencium tangan orang tua secara langsung. Sungkem dan menyentuh pipi lembut
ibu di saat lebaran. Selagi masih ada waktu.
Namun, kondisi pandemi nggak mengijinkan kita untuk
melakukan semua itu secara langsung. Sementara, lebaran harus berjalan dengan
bahagia.
Untuk membuktikan cinta kita, persiapan mudik
virtual dengan melakukan lebaran virtual harus disiapkan dengan baik.
1. Dresscode
Kita bisa memberikan dresscode sebelum
acara lebaran virtual dimulai. Agar terlihat eyecatching, kita bisa menggunakan
baju lebaran berwarna putih. Pasti terlihat manis.
2. Background
photo lebaran
Selain dresscode, kita juga bisa
menyiapkan background layar video. Rasanya pasti seru bisa berphoto dengan
layar background yang sama,
3. Amplop
uang dalam bentuk e-wallet
Kita bisa menggunakan QRIS untuk membahagiakan
keluarga. Selain itu, transfer Rupiah ke rekening kerabat di kampung pasti akan
membuat senyum sumringah keluarga bertebaran di saat lebaran.
4. Photo
bareng
Jangan lupa untuk menyiapkan baju
terbaik dan background menarik untuk kenangan lebaran. Yakin saja, lebaran
tahun ini pasti akan jadi kenangan yang tak terlupakan seumur hidup.
5. Hamper
lebaran
Kiriman hamper lebaran yang menarik pun
bisa jadi arti yang membahagiakan bagi keluarga di kampung. Apalagi kalau
hamper yang kita kirim adalah kue lebaran yang enak,
Euforia mudik sekali dalam setahun adalah semangat spiritual yang lebih dari sekedar rutinitas tahunan. Mudik merupakan sarana silaturahmi kerabat yang lama tak berjumpa. Mudik cinta yang dapat membahagiakan meski hanya secara virtual.
Niat tulus mudik untuk menemui kerabat lewat media online dapat jadi obat rindu. Meski nggak bisa merangkul dengan kasih sayang kerabat di kampung, mudik cinta virtual pun membuktikan bahwa kita sayang pada keluarga. Dengan menahan diri, kita akan menyadari bahwa mudik cinta tahun ini pun telah melampaui dari pertemuan fisik saja.
Komentar
Posting Komentar