3 Alasan Sinetron Viral

 

Alasan-sinetron-viral-pengertian-sejarah-sinetron

Kalau ditanya sinetron yang paling disuka, aku pasti akan ingat dengan Sinetron Tersanjung. Sinetron yang sempat hits di tahun 1998 hingga pertengahan 2005. Hiburan yang ditunggu, karena dulu pilihan tontonan belum sebanyak sekarang. Apalagi demam Korea yang baru muncul di Indonesia sekitar tahun 2000an.

Sebagai tontonan yang menghibur dengan beragam tema, sinetron merupakan tontonan yang dapat membantu penontonnya untuk berpikir kritis. Penonton sinetron yang sebagian besar ibu-ibu, jadi memahami tentang isu-isu sosial yang diperkenalkan lewat sinetron.

Tema sinetron yang dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia merupakan salah satu dari 3 alasan sinetron viral. Disukai dan dibicarakan. Bahkan ada juga yang banyak dikritik,  tapi tetap dinantikan, seperti sinetron Tersanjung.

 

Sekilas Tentang Sinetron Tersanjung yang Sempat Viral

 

Sebut saja sosok Indah dalam sinetron Tersanjung. Tokoh utama perempuan yang diperankan oleh Lulu Tobing ini membuat kita berpikir untuk tidak menyerah dengan keadaan. Ia terus bertahan menjalani hidupnya, meski penuh dengan cobaan.

Meski tokoh Indah dalam sinetron Tersanjung ini terkesan sebagai sosok wanita tak berdaya dan teraniaya, banyak penonton yang kesal dan greget menontonnya. Tak jarang tokoh Indah pun menuai kritik, karena menampilkan sosok perempuan yang lemah. Namun, tetap saja sinetron ini bisa terus tayang hingga hampir tujuh tahun.

Eh, penasaran kan dengan ceritanya? Bagi kamu yang lahir di tahun 1990an, bisa nonton lagi versi movie-nya, lho. Nostalgia gitu. Tentunya, kita juga bisa membandingkan dengan versi lama sinetronnya. Sensasinya pasti berbeda!

Nah, sebelum kita mengulas tentang 3 alasan sinetron viral, kita akan cek tentang pengertian dan sejarah sinetron, ya?!

 

Pengertian Sinetron

 

Sinetron merupakan kependekan dari sinema dan elektronika. Sinetron menggunakan kamera elektronik dengan video record dan pita di dalam kaset sebagai bahannya. Dan, penayangannya menggunakan medium televise. (Wibowo, 1997: 153)

 

Sejarah Sinetron

Meski dianggap tontonan lebay dan norak, tontonan sinetron sempat popular tahun 1980 – 1990an. Bahkan, sinetron Ikatan Cinta yang diperankan oleh Amanda Manopo dan Arya Saloka yang muncul di tahun 2020 menjadi tontonan yang disukai oleh kalangan ibu-ibu. Viral.

TVRI pertama kali menayangkan sinetron berjudul Losmen di tahun 1980. Berkisah tentang keluarga Pak Broto sekeluarga sebagai penyewa kamar. Lalu, tahun 1985 muncul sinetron berjudul Aku Cinta Indonesia (ACI). Berkisah tentang persahabatan tiga remaja, yaitu: Amir, Cici, dan Ito.

Selanjutnya, ada sinetron Keluarga Rahmat yang juga ditayangkan oleh TVRI. Ketiga sinetron itu merupakan tontonan menghibur masyarakat pada saat itu, kerena belum adanya siaran stasiun TV swasta.

Maraknya sinetron hadir setelah Rajawali Citra Televisi (RCTI) berdiri di tahun 1989. Tayangan sinetron yang disuguhkan RCTI juga lebih beragam. Lebih modern dengan target penonton segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Beberapa sinetron yang cukup dikenal seperti Hati Seluas Samudra, Si Doel Anak Sekolahan (1994), Sstu Kakak Tujuh Ponakan (1996) , Cinta (1999), Badai Pasti Berlalu (1997), Noktah Merah Perkawinan (1996), dan Janjiku (1996) merupakan tontonan yang mewarnai dunia  sinetron Indonesia.

Selera tontonan masyarakat yang mudah ditebak, hingga tema – tema yang dihadirkan seolah nggak lebih dari menjual wajah tampan dan mimpi dan khayalan. Sinetron diaggap sebagai alat pemuas kesenangan. Hiburan semata.  Hal ini menjadikan sinetron dengan kualiatas yang baik nggak viral seperti sinetron yang bersimbah air mata.

Nah, kalau aku sih suka dengan sinetron Dunia Terbalik (2017), Preman Pensiun (2015), Tukang Ojek Pengkolan (2015). Sinetron yang kupikir dengan isu yang ada di tengah masyarakat. Sinetron menghibur dan mendidik.

 

3 Alasan Sinetron Viral


Seperti yang telah kita ketahui, isu tentang sinetron Zahra sempat marak akibat pemeran Zahra yang dianggap masih di bawah umur. Pro dan kontra terkait hal tersebut menjadikan sinetron ini jadi sorotan publik dan tidak ditayangkan untuk sementara.

Ada juga sinetron Ikatan Cinta yang diperankan oleh Amanda Manopo dan Arya Saloka yang begitu disuka penonton. Meski bukan lagi pecinta sinetron, aku penasaran kenapa banyak yang menyukai sinetron ini. Dan, setelah menonton beberapa kali, aku memahami hal tersebut. Beberapa alasan tersebut adalah 

  • Orang bosan dengan rutinitas belajar dan bekerja di rumah saja akibat Covid 19. Hingga, sinetron Ikatan Cinta yang hadir sekitar tanggal 19 Oktober 2020 ini memberi warna segar buat masyarakat Indonesia yang haus hiburan selama di rumah saja.

  • Sinetron yang melambungkan nama pemeran Aldebaran ini juga memiliki kesan berbeda dari sinetron lain yang menoton. Sinetron viral pun bisa hadir karena tema kontroversial seperti dalam tema poligami, cinta segitiga, perselingkuhan yang memicu perbincangan netizen di media sosial. Selanjutnya, sinetron itu pun menjadi viral.

  •  Tema yang diusung oleh sinetron viral biasanya dekat dengan keseharian masyarakat. Misalnya saja sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang menyajikan kehidupan keluarga Betawi yang kental. Kemiripan cerita dengan keseharian masyarakat menjadikan penonton merasa jadi bagian dari cerita. Terikat secara emosional.

 

Alasan-sinetron-viral-pengertian-sejarah-sinetron
Sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Sumber gambar YouTube


Sinetron viral sebagai sarana hiburan yang mendidik

Meski drakor, film Holywood, atau film Bolywood mempunyai penonton yang cukup setia di Indonesia, sinetron selalu punya ruang di hati masyarakat. Kearifan lokal dan kedekatan dengan isu-isu yang ada di masyarakat Indonesia menjadikan sinetron nggak akan tergantikan.

Sinetron yang menurut KBBI memiliki makna sebagai film yang dibuat khusus untuk penyajian di media elektronik seperti televisi,  bisa dijadikan sebagai sarana hiburan yang mendidik. Meski tantangan bagi para sineas dalam membuat sinetron bermutu sebagai sarana hiburan yang mendidik bukan hal mudah, tanggapan masyarakat terhadap sinetron berkualitas pun masih menjadi tantangan tersendiri.

Namun, sinetron-sinetron berbobot yang memberikan hiburan segar dan membuka wawasan masyarakat pun makin marak hadir di layar televisi. Menandingi tayangan sinetron yang hanya menghadirkan wajah segar dan muda dan menjual mimpi. Sinetron bermutu pun mampu menampilkan tema-tema yang ada di sekitar masyarakat, hingga penonton merasa terhibur sekaligus memperoleh wawasan baru.

Bagaimanapun, sebagai penonton yang bijak, kita seharusnya dapat bijak memilih tontonan terbaik buat diri kita dan keluarga. Kita bisa menyesuaikan tontonan dengan kondisi kita baik usia, lingkungan, tujuan hidup, atau pun pencapaian yang ingin kita peroleh setelah menonton sinetron.

Bisa dibilang sih, sinetron itu bukan hanya sekedar hiburan. Sinetron bisa mempromosikan hal baik dan positif pada masyarakat. Bukan hanya sekedar mengenalkan produk baru, tapi juga kebiasaan baru yang baik. Hingga, penonton tanpa sadar akan mengenal dan memahami informasi positif dengan lebih mudah.

 

Sinetron Viral Si Doel Anak Sekolahan

Sinetron yang dibintangi oleh Rano Karno ini adalah salah satu sinetron yang mengena di hatiku. Rano Karno membuat film ini di tahun 1994 yang diilhami oleh film Si Doel Anak Betawi yang dibintangi oleh Benyamin S yang hadir di tahun 1972.

Sinetron yang mengangkat nilai-nilai tradisional keluarga Betawi di tengah arus modernisasi. Memberi hikmah tentang arti kekeluargaan yang kental yang masih dipegang teguh keluarga Si Doel, hingga aku merasakan kehangatan saat menonton sinetron ini.

Aku harap sih, sinetron-sinetron yang mengusung kearifan lokal seperti Si Doel Anak Sekolahan akan makin menjamur dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Semoga nanti akan ada sinetron dengan latar budaya dari Lampung, Palembang, Padang, dan daerah lain yang mengenalkan budaya lokal dan kekayaan alam yang khas milik daerah setempat.

Nah, gimana denganmu? Apa pendapatmu tentang sinetron yang pernah kamu tonton?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Keseruan Kunjungan Industri Jakarta Jogja SMK BLK Bandar Lampung 2022

PERSEPOLIS COMIC REVIEW: The Story of Childhood