Review Buku: BFG karya Roald Dahl

 

Review-buku-bfg-roald-dahl

Membaca buku anak itu seperti kembali ke masa lalu. Meninggalkan masa kini. Lalu, menembus masa depan yang hadir dalam benak kanak-kanak kita dulu.

Daya khayal yang makin luntur dan menghilang karena dimakan oleh realitas. Kenyataan yang bikin kita lupa bahwa ada ruang yang tak tertembus dan terlihat. 


Seperti yang dikatakan oleh BFG dalam buku ini bahwa kita hanya percaya dengan apa yang bisa kita lihat. Padahal, di dunia ini, banyak hal yang nggak bisa 'human bean' lihat.

Oya, human bean adalah sebutan human being oleh BFG. Big Friendly Giant. Raksasa baik yang tinggal di dunia raksasa nun jauh di tempat yang nggak tergambar di peta.

Okey, kepo dengan Review Buku BFG ini? Yuk, baca sinopsisnya dulu.


Sinopsis BfG karya Roald Dahl


Malam itu gelap. Namun, Sophia nggak bisa tidur. Tubuh Sophia menggigil. Ah, rupanya jendela kamarnya terbuka. Perlahan, ia melihat pintu kamarnya. Khawatir, ibu panti akan datang memergokinya yang belum tidur.


Ya, Sophia takut dihukum oleh Mrs. Clonkers. Beberapa anak yang terpaksa ke toilet pada waktu malam pun pernah dihukum. Namun, Sophia nggak bisa membunuh rasa ingin tahunya. Mata kecilnya terbelalak melihat apa yang bergerak di luar jendela kamarnya.

Sesuatu yang begitu besar bergerak. Sejenak, Sophia merasa mata sosok itu memandangnya. Sophia menahan napas. Tapi, terlambat! Sosok itu kini ada di hadapannya. 

Belum sempat Sophia menutup matanya yang terbelalak, raksasa itu sudah menyambarnya. Lalu, memasukkan tubuh kecilnya ke dalam karung. Dan, Sophia merasa seperti melayang. 

Aku pasti akan dimakannya, pikir Sophia gemetaran. Ia memejamkan matanya.  Tak berdaya dengan nasib yang menunggunya.

Namun, Sophia nggak menyangka bahwa raksasa yang menculiknya adalah BFG. Raksasa yang baik. Mereka pun ngobrol dengan akrab. BFG begitu gembira bisa mengenal Sophia. Hingga, ia merasa marah saat Bloodbottler datang ingin melukai Sophia.

BFG dan Sophia pun merencanakan usaha untuk menangkap raksasa-ràksasa ganas itu. Awalnya,  BFG merasa nggak berdaya melawan 9 raksasa yang tubuhnya lebih besar darinya yang hanya 21 kaki.  Sedangkan, raksasa-ràksasa buas itu sekitar 50 kaki. Mereka pun bisa berlari secepat angin.

Namun, kemarahan Sophia nggak tertahankan. Ia membayangkan banyak anak-anak yang akan jadi korban. Dimakan raksasa-ràksasa itu. 

Lalu, dengan bantuan kekuatan magic BFG sebagai raksasa peniup mimpi, mereka pun meminta bantuan Ratu Inggris lewat mimpi.

Nah, bagaimana usaha BFG dan Sophia dalam usaha menangkap raksasa-ràksasa jahat? Apakah mereka sukses? Kepo kan? Yuk baca bareng!

Kelebihan buku BFG karya Roald Dahl


Bagiku yang senang baca buku romance fiction, buku ini refreshing! Mungkin nggak heran kalau penulisnya pun dikenal luas di hati pembaca. Apalagi, buku BFG ini punemperkenalkan kosa kata unik yang bikin tersenyum.

Sebut saja seperti kata chiddlers dari kata children atau wondercrump dari kata wonderful.

Nah, kalau aku sih sering senyum sendiri dengan ungkapan BFG "Is it right or left?" Funny indeed. Cocok dibaca anak-anak. 

Dan, kalau diminta untuk kasih bintang untuk buku ini, aku akan kasih bintang 5. Karena, selain menghibur pembaca, buku ini memberi pesan moral yang mudah dipahami anak-anak. Pesan atas cinta dan memaafkan. Bukan dendam.

"Two wrong don't make a right," said the Queen.

Kesimpulan


Membaca buku BFG ini asyik banget. Bikin kita menyadari tentang arti persahabatan yang nggak melihat bentuk dan rupa. Ketulusan hati dan cinta pada sesama pasti bisa jadi dasarnya.

So, yuk bersahabat dengan BFG. Eh, maksudku yuk bersahabat dengan siapa saja.

Judul Buku : BFG
Penulis.       : Roald Dahl
Tebal buku : 208 halaman
Bahasa.       : Inggris
Genre.         : Fanfic children book
Originally published : 1982


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Bullying dan Pencegahan Bullying di Lingkungan Sekolah

Keseruan Kunjungan Industri Jakarta Jogja SMK BLK Bandar Lampung 2022

PERSEPOLIS COMIC REVIEW: The Story of Childhood