Seruit Lampung, Pedasnya Bikin Kangen
Pernah merasa rindu kampung halaman, karena teringat
masakan emak? Bagi perantau, rindu tak tertahankan bisa diatasi dengan membuat
masakan kampung halaman ala emak di rumah di tanah rantau. Meski belum bisa
menyamai dengan buatan emak, masakan kampung halaman pasti bisa mengobati rasa
rindu.
Apalagi dengan orang Lampung yang merantau jauh di
Jakarta atau kota-kota lain. Masakan khas Lampung yang lezat, sering membuat
kerinduan makin dalam. Sebut saja seruit Lampung, pedasnya bikin kangen. Apalagi bagi
orang Lampung yang lama nggak pulang kampung karena berbagai alasan. Pandemi
pun menjadi salah satu penyebab perantau nggak bisa mudik.
Meski begitu, seruit Lampung yang nikmat ini masih
dapat diolah sendiri di rumah. Selain bahan yang mudah diperoleh di pasar, cara
buatnya pun tergolong sangat mudah.
Sekilas Tentang Seruit Lampung
Meski bukan orang Lampung asli, aku pernah menikmati
seruit Lampung. Pertama kali makan seruit saat aku bekerja di Bandar Jaya. Aku diundang
seorang teman yang mengadakan acara di Gunung Sugih, Lampung Tengah. Kami pun masak
bersama. Saat itu aku baru tahu cara membuat masakan seruit.
Ikan sungai segar yang siap dibakar (sebelah kiri). Cabe dan tomat rampai, bahan sambal terasi (gambar kanan) |
Seruit yang terbuat dari masakan ikan yang digoreng
atau dibakar, dicampur dengan sambal terasi, tempoyak atau mangga. Supaya lebih
nikmat, kita bisa menambahkan bagian dalam timun dan terong yang digoreng atau
dibakar. Biasanya, seruit menggunakan ikan sungai seperti ikan balide, ikan seluang,
atau ikan layis.
Seruit sendiri berasal dari kata nyeruit yang
artinya bersama-sama. Kalau dalam bahasa Sunda adalah ngeriung. Menggambarkan
nilai kebersamaan masyarakat Lampung yang tinggi.
Lampung memiliki dua masyarakat adat, yaitu Lampung
Sai Batin dan Lampung Pepadun. Bagi Lampung Pepadun, seruit merupakan makanan
pokok. Berbeda dengan Sai Batin yang memiliki budaya kebangsawanan yang tinggi,
Pepadun berkembang lebih egaliter dan demokratis. Mungkin itu sebabnya nyeruit
jadi makanan pokok Lampung Pepadun.
Proses
Pembuatan Seruit Lampung
Cara membuat seruit Lampung yang mudah, menjadikan
masakan ini disukai orang Lampung. Dalam pembuatannya, ikan yang akan dibakar
atau digoreng, dibumbui dengan bawang putih, garam, jahe, dan kunyit. Setelah digoreng
atau dibakar, ikan diberi sambal terasi yang telah dicampur tempoyak atau
mangga.
Untuk melengkapi sajian seruit, biasanya dinikmati
bersama nasi dan lalapan. Kita juga bisa menyiapkan minuman sorbet yang segar. Dijamin, kita bisa
makan nambah tanpa sadar.
Terasi dan tempoyak
Berbeda dengan masakan Jawa yang cenderung manis,
masakan khas Lampung cenderung kaya rasa. Hingga, orang Lampung pasti nggak
akan lepas dari sambal yang pedas. Rasa seruit Lampung yang pedas, asam, dan sedikit
manis berasal dari terasi dan tempoyak atau mangga.
Tempoyak adalah hasil durian yang sudah diawetkan
dan difermentasikan. Saat menikmatinya, kita akan merasakan sensasi masakan
seruit yang meledak di lidah. Hingga, nggak heran orang bilang bahwa saat kamu
makan seruit, maka mertua lewat pun nggak kelihatan.
Tempoyak atau tempoyang dibuat dari buah durian
matang yang tidak memiliki kandungan air yang banyak. Setelah kita pisahkan
bijinya, daging durian ditambahkan cabai rawit dan dibiarkan beberapa hari.
Untuk mempersingkat proses pembuatan tempoyak,
daging durian bisa dimasukkan ke dalam wadah tertutup. Lalu, disimpan di dalam
kulkas.
Kalau temanku bilang, ada juga yang bikin tempoyak dari daging duren yang dicampur dengan garam. Lalu, disimpan di wadah tertutup. Rasa tempoyaknya sedikit asam dan asin. Kadang-kadang, aku suka makan tempoyak dan nasi panas. Enak banget.
Seruit yang lezat dinikmati bersama nasi panas dan lalapan (Kiri) dan serbat kuweni yang segar (kanan) |
Serbat,
minuman pendamping Seruit
Nikmatnya seruit, pasti akan makin sempurna ditemani
oleh sorbet. Minuman khas Lampung yang terbuat dari potongan mangga yang
dicampur dengan gula atau sirup. Selain segar, sorbet juga dapat mengurangi
sensasi pedas setelah makan masakan seruit.
Seruit Lampung, Pedasnya Bikin Kangen
Makanan khas suatu daerah dapat menjadi salah satu
kebanggaan daerah tersebut. Identitas daerah yang tak tergantikan. Sebagai orang
Lampung, aku bangga menjadi warga Lampung yang dapat menikmati keindahan tanah
Sai Bumi Ruwa Jurai dan kelezatan masakan Lampung yang nggak ada duanya.
Seorang teman yang sudah merantau bertahun-tahun di
luar Lampung, sering bercerita tentang kerinduannya dengan tanah kelahirannya. Hingga
di tengah rasa kangen, ia sering membuat masakan khas Lampung. Terutama seruit
Lampung dengan rasa pedasnya yang menggoda.
Aku sering pergi ke laut bersama teman-teman dengan
hanya berbekal setermos nasi, tempe, dan lalapan. Kami membeli ikan di pasar
ikan dan langsung membakarnya di pinggir laut. Lalu, menikmati nasi panas,
tempe, lalapan dan seruit ditemani angin laut. Aku yang biasanya nggak suka
ikan pun, jadi ikut menikmati seruit yang lezat ini. Rasanya senang sekali.
Makanan-makanan khas Lampung lain yang bikin kangen
Selain memasak sendiri, orang Lampung perantauan
biasanya meminta keluarga di kampung untuk mengirim masakan khas Lampung. Kadang- kadang, orang Lampung perantauan minta kirim tomat rampai untuk buat
sambal seruit. Kalau kata temanku sih, di tempat lain tomatnya berbeda rasa.
Selain seruit, orang Lampung memiliki banyak masakan
khas yang enak. Sebut saja gegunduh, gabing, pindang, keripik pisang, keripik
nangka, kue segumpal, kasam, gulai taboh, serbet kweni, durian kopi luwak,
lempok durian, kue lapis legit, dan pempek Lampung.
Seperti kata orang, jika ingin menaklukan hati, senangkanlah perutnya. Niscaya, ia akan kembali padamu..
Bagi yang pernah mencoba makanan khas Lampung
tersebut, pasti ingin datang lagi ke Lampung untuk menikmatinya. Apalagi bisa
menyaksikan sendiri cara pembuatan masakan khas Lampung yang sebagiannya masih
menggunakan cara tradisional.
Sebut saja lapis legit Lampung atau engka keran yang
dibuat sekitar 5-7 jam dengan cara tradisional dengan tungku tanah dan berbahan
bakar kayu atau arang, Wah, kuenya terasa begitu enak. Berbeda dengan kue yang
dibuat dengan cara modern.
Biasanya sih, orang Lampung membuat kue lapis legit
dan engka ketan saat ada perayaan seperti hari Idul Fitri atau hari Idul Adha. Kita
bisa menikmati camilan kue lapis legit setelah makan masakan seruit. Kue legit
dan seruit akan saling melengkapi dan menjadikan lebaran terasa lebih meriah.
Masakan seruit sering dinikmati secara beramai-ramai dalam satu wadah. Biasanya orang Lampung makan dengan tangan. Bukan sendok. Bagi orang Lampung, makan nggak pakai ikan sungai dan seruit itu nggak nendang.
Suasana toko Aneka Sari Rasa sebelum pandemi |
Toko
Aneka Sari Rasa, Tempat Oleh-oleh Khas Lampung
Banyaknya makanan khas Lampung yang diminati
masyarakat menjadikan maraknya usaha pengolahan masakan khas Lampung. Salah
satunya adalah sentra industry di PU Bandar Lampung. Kita juga bisa mendapatkan
berbagai masakan olahan khas Lampung, seperti keripik pisang, legit, dan
lain-lain di Toko Aneka Sari Rasa. Salah satu tempat oleh-oleh khas Lampung yang
terletak di Bandar Lampung.
Toko yang terletak di Teluk Betung ini menyediakan
berbagai jajanan khas Lampung yang bisa dibawa pulang atau dikirim ke sanak
saudara di luar Lampung. Produknya pun berkualitas dan enak.
Aku sering belanja di sini, karena harganya yang
lebih murah dibandingkan dengan toko yang lain. Nggak heran, toko ini cukup
ramai pembeli yang kebanyakan untuk keperluan oleh-oleh atau untuk dikirim ke
kerabat di luar Lampung.
Komentar
Posting Komentar