Untungnya Menjadi Blogger: Semangat Belajar yang Tak Pupus
Nggak semua orang memilki kesempatan untuk belajar. Aku bersyukur menjadi salah satunya. Aku beruntung dapat belajar bersama orang-orang yang hebat. Orang-orang yang memiliki kemampuan luar biasa untuk terus berusaha belajar di mana saja dan kapan saja. Merekam segalanya dalam bentuk tulisan di blog.
Meski baru mengenal dunia ngeblog, aku sudah merasakan untungnya menjadi blogger. Selain mengenal blogger-blogger keren yang selalu menjadi pematik semangat belajar yang tak pupus Aku pun menemukan diriku lebih percaya diri. Berani mengungkapkan perasaanku, meski melalui tulisan.
Kesadaran
pentingnya mengabadikan tulisan
Sebagai seorang introvert, aku memiliki kesulitan
dalam mengekspresikan perasaan dan pemikiranku. Rasanya semuanya tenggelam di
tenggorokan. Tersimpan rapi di dalam pikiran saja. Nggak tersalurkan..
Meskipun kadang menuliskannya, aku lebih cenderung memendam tulisan itu di kertas. Lalu, menyimpan kertas itu dalam tumpukan buku yang berdebu di rak yang nggak tersentuh. Akhirnya, kertas itu dijual dan dijadikan bungkus nasi. Dibuang begitu saja. Hilang. Padahal, aku tahu tulisan itu pun seharusnya memiliki nilai bersejarah bagiku.
Pengalaman
Awal menjadi Blogger
Orang bijak bilang, “Jadilah dirimu sendiri. Namun, jika kamu pikir sifatmu mengganggumu, ubahlah.” Perkataan yang menggelitikku. Apalagi saat seorang teman mengajakku bergabung dalam komunitas menulis. Tapis Blogger. Long story short, aku pun bergabung dan merasa senang sekali. Menemukan orang-orang yang seirama denganku.
Untungnya
Menjadi Blogger
Berbeda dengan profesiku sebagai guru, blogger memberi lebih banyak peluang bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang profesi dari seluruh Indonesia. Bahkan, aku bisa mengenal blogger yang berada di luar negeri. Hingga, aku bisa mempelajari banyak hal lewat sharing yang sering diadakan rutin oleh komunitas blogger. Keren banget.
- Mendapat kepercayaan menjadi koordinator acara kegiatan sekolah
Memang sih, aku nggak memperoleh privilege tertentu
di tempat kerja. Tapi, aku sering dipercaya untuk membantu di acara sekolah.
Amanah yang nggak mudah. Untungnya, aku nggak pernah bekerja sendiri. Alhamdulillah.
Kebiasaan ngeblog pun membuatku berani untuk menuangkan ideku dalam acara
sekolah tersebut.
Jujur aja, rasanya senang karyaku dibaca dan diakui.
- Melatih kebiasaan Menulis
Sebagai guru Bahasa Inggris yang sering bergelut
dengan teks, ngeblog membantuku untuk berlatih menulis. Kebiasaan yang belum
diminati oleh teman-teman seprofesi di sekolahku. Kebanyakan lebih menyukai
menonton video dibanding membaca. Menulis pun jadi pekerjaan yang sulit.
Akibatnya, bisa dibilang sebagian guru di sekolahku sering merasa kesulitan saat membuat laporan tertulis, RPP, atau yang sejenisnya. Dan, mengandalkan pekerjaan menulis itu pada media sosial dengan copy dan paste karya orang lain, karena sebagian guru malas capek. Nggak mau ribet berpikir untuk menulis.
- Mengupgrade skills
Karena dalam proses menulis dibutuhkan skill
mengolah data, research, mengedit gambar, dan lain-lain, aku pun dituntut untuk
selalu mengupgrade skills. Hal yang pasti nggak akan aku lakukan jika aku bukan
seorang blogger.
Tuntutan perkembangan zaman pun menjadikan blogger
harus terus berinovasi. Berusaha mengembangkan kemampuan agar tulisannya bisa
memberi manfaat bagi pembaca. Aku sih membayangkan tulisan yang kurang diminati
pembaca, karena blogger nggak tahu dengan kebutuhan dan kesenangan pembaca saat
ini. Sayang kan?
Untuk mengetahui kebutuhan pembaca, diperlukan skills yang harus terus diupgrade. Terlebih dengan pertumbuhan teknologi yang cepat, blogger nggak boleh berada di zona nyaman. So, aku pun merasa nggak minder-minder banget, karena blogger itu sama. Pembelajar sejati.
- Menemukan Teman Seperjuangan
Okey, aku tahu kalau penulis itu adalah loner. Pekerjaan yang harus digarap dan
diselesaikan sendiri. Namun, berbeda
dengan penulis fiksi, dalam prosesnya seorang blogger sangat membutuhkan orang lain untuk
menghasilkan tulisan yang solid. Seperti dalam proses pengumpulan dan riset data agar tulisan yang
kita tulis sesuai dengan fakta.
Dalam prosesnya itu, bantuan teman bisa mempermudah usaha kita. Hingga, kita nggak perlu riset berhari-hari hanya untuk mengetahui keadaan atau peristiwa sebenarnya. Misalnya, saat kita butuh data tentang keadaan Way Kanan, kita bisa bertanya pada teman yang tinggal di sana. Lalu, meminta data dan foto untuk memperkuat tulisan kita.
- Menumbuhkan rasa lebih peduli pada sekitar
Karena blogger berasal
dari berbagai profesi berbeda, tulisan yang dihasilkan pun mampu memperkaya
cara pandangku tentang sesuatu hal dari perspektif yang berbeda. Dengan membaca
tulisan blogger lain, aku jadi merasa lebih peduli dengan sekitarku.
Misalnya tulisan mengenai cara hidup minimalis yang mengajarkan kita lebih mrnghargai apa yang sudah ada. Tidak berlebihan dalam hidup. Hingga, akhirnya berimbas pada pengurangan gaya hidup konsumtif yang berdampak buruk pada lingkungan
- Mendapatkan pekerjaan menantang
Aku ingat pertama kali mendapat pekerjaan ngblog. Menulis tentang seorang tokoh Lampung. Wah, rasanya campur aduk, karena aku belum pernah melakukannya. Aku pun mengedraft tulisan itu berhari-hari. Alhamdulillah tulisan itu selesai
- Makan di tempat baru Gratis
Salah satu kesempatan yang menyenangkan adalah bisa makan gratis di tempat-tempat tertentu. Meski belum dapat kesempatan untuk jalan-jalan dalam acara blogger, aku senang banget. Mudah-mudahan nanti aku bisa ikut acara jalan-jalan bareng blogger lain. Duh, membayangkannya saja, aku sudah bersemangat.
Salah satu produk endorse |
- Endorse produk
Privilege yang mengasyikkan sebagai blogger adalah dapat kesempatan untuk mereview produk. Meski baru produk makanan dan buku, aku pikir kesempatan ini nggak akan datang kalau aku bukan blogger. Benar kan? Hingga, beberapa temanku bertanya-tanya cara untuk jadi blogger agar bisa dapat endorse juga.
Pertemanan
sebagai motivasi Semangat Belajar yang Tak Pupus
Dalam obrolan sehari-hari, aku sering terjebak dalam
gossip yang negatif. Ghibah. Kegiatan yang sulit sekali aku hindari dalam
pertemanan di sekolah atau di rumah. Akibatnya, saat pulang rasanya hati ini
berat karena sesal.
Alhamdulillah, sekarang aku punya pertemanan
blogger. Selain persamaan dalam hobi menulis, teman-teman blogger juga
memberiku energy baik. Meski hanya mengenal lewat online, aku nggak pernah
tidak merasa termotivasi dengan blogger-blogger yang memiliki semangat belajar
yang nggak pupus.
Beberapa blogger istimewa yang kukenal, seperti:
Mbak Naqiyyah Syam, Teh Ani, Mbak Vicky, Mbak Maria, Mbak Jihan, Mbak Rika, dan
lain-lain. Blogger-blogger keren ini membuatku semangat untuk belajar. Rasanya
vibe mereka pun ikut menular di diriku.
Bukankah seperti kata orang, “Jika kamu menginginkan sesuatu, maka dekatilah. Maka, paling tidak, kamu akan menyerupai.” Semoga.
Manfaat
yang Terus Bertambah
Ilmu yang bermanfaat adalah amal jariyah. Dengan
terus berlatih menulis dan membaca, aku yakin semua orang dapat memberi
kebaikan bagi sekitar. Terutama seorang blogger yang mau berbagi
tulisan-tulisan yang dibutuhkan pembaca. Hingga, karyanya itu dibaca dan diamalkan oleh pembaca.
Seperti aku yang sering mencari tulisan tentang tips
memasak yang mudah. Aku mencari blog masak dan mempraktikkan resep tersebut. Lalu,
aku pun merekomendasikan tulisan resep itu pada orang lain. Hasilnya, banyak
orang yang terbantu dengan tulisan ini.
So, menjadi blogger adalah profesi menjanjikan yang
dapat membawa kebermanfaatan bukan hanya bagi diri blogger, tapi juga
sekitarnya. Dengan tulisannya, seorang blogger akan membantu pembaca melihat,
mendengar, dan merasakan sesuatu dengan lebih personal.
Sebagai blogger, aku memiliki kekuatan lewat
tulisanku untuk mengajak pembaca mengambil
hikmah dari setiap tulisan yang ada. Melakukan
kebaikan, Sambil terus berharap bahwa tulisan ini nggak berhenti di sekedar
kata-kata. Tidak seperti resep masakan yang hanya dihapal, tapi
dipraktikkan. Hingga, masakan bisa
dimakan dan mengenyangkan.
Komentar
Posting Komentar