Review Buku The Picture of Dorian Gray
Pernah baca buku yang bikin kamu bingung? Kalau aku sih, sering hehe. Tapi, aku masih nekat baca buku tersebut.
Kenapa? Ya, karena kupikir jawaban akan kita dapatkan saat kita terus mencari. Apalagi, mungkin jawaban dari rasa bingung kita itu pun telah ada. Tersimpan di balik kata-kata di buku yang bisa kita baca. Sesederhana itu.
Nah, salah satu buku yang dianggap cukup kontroversial, karena mempromosikan sifat hedonism, amoral, dan narcism itu adalah The Picture of Dorian Gray. Buku yang juga telah membawa penulisnya, Oscar Wilde dituntut dan dipenjara.
Nah, kepo dengan ceritanya? Yuk, baca kisahnya.
Sinopsis Buku The Picture of Dorian Gray
Kisah dimulai dengan persahabatan antara seorang pelukis, Basil Harward dan seorang pemuda rupawan yang menjadi modelnya. Dorian Gray. Pemuda itu begitu menawan, hingga Lord Henry pun tertarik. Apalagi mendengar betapa Basil mengagumi pemuda itu.
"Everyday. I couldn't be happy if I didn't see him every day. He is absolutely necessary to me" (page 11)
Sayangnya, Dorian yang memiliki sifat egois dan narcis alami. Sifat yang sukses dibangkitkan oleh kepiawaian Lord Henry dalam bermain lidah.
Karena kecerdasan Henry, Dorian Gray yang awalnya dekat dengan Basil beralih pada Henry. Kedekatan inilah yang mengubah cara berpikir Dorian yang polos. Hingga, rasa kagum Basil pun nggak membuatnya ragu untuk pergi ke jamuan malam bersama Lord Henry.
Padahal, Basil telah menyerahkan dan mengakui isi hatinya pada Dorian Gray dan Lord Henry.
"He is all my art to me now," said the painter.
Dan, Dorian pun menyalahkan Basil karena telah melukis dirinya yang akan selalu muda dan tampan. Sementara ia, nanti akan menjadi jelek dan rapuh termakan waktu.
"Why should it keep what I must lose! Every moment that passes takes something from me and give something to it. Oh, if it were only the other way! If the picture could change, and I could be always what I am now!
Dorian berharap dapat menukar usia muda dengan jiwanya. Hingga, bukan dirinya yang menua, tapi potret dirinya di canvas.
Dorian nggak menyangka bahwa keinginannya terkabul. Ia melihat lukisan itu berubah. Ia ketakutan. Apalagi, Basil ingin membawa lukisan tersebut. Untungnya, Dorian berhasil melarang Basil membawa lukisan itu.
Dorian lega dan cemas rahasianya aman. Ia nggak tahu pada siapa ia dapat membagi rahasia ini. Ia pun memutuskan untuk memindahkan lukisan itu ke kamar kakeknya yang lama tak digunakan. Lalu, menutupnya dengan kain.
Kegalauan Dorian mendera saat Lord Henry menemuinya. Ia menyampaikan berita bahwa Sibyl Vane meninggal bunuh diri di kamarnya. Meminum racun. Dorian teringat saat malam sebelumnya. Ia bersikap kejam pada gadis cantik itu. Menolak cintanya dengan tanpa perasaan.
Dorian pun sadar. Lukisan itu berubah tepat bersamaan saat gadis itu bunuh diri. Tubuh Dorian bergetar. Ia memohon pada Harry (Lord Henry) untuk melupakan kejadian itu. Menganggapnya sebagai tragedi romantis opera yang biasa mereka saksikan.
Bertahun-tahun Dorian memandangi lukisan itu dengan perasaan campur aduk. Melihat perubahan pada wajah di canvas tersebut. Garis mata sinis, tarikan di sekitar mulut yang terlihat menyeringai. Mengerikan. Lalu, membandingkan wajahnya yang terlihat halus. Cerah tanpa noda.
Dorian menikmati pesta. Memenuhi keinginan hatinya akan benda-benda mahal. Membeli alat-alat musik eksotis yang terbayangkan hingga ke negeri India. Memenuhi keinginannya akan kain halus, keramik, wanita, dan opium. Dan, semua kenikmatan itu tak meninggalkan satu kerutan pun di kulitnya!
Hingga, orang-orang pun mulai berbisik-bisik di belakang nya. Curiga dengan rahasia yang menyelimuti dirinya. Apalagi dengan sederet cerita tentang orang-orang terdekatnya yang hilang atau mati secara misterius. Namun, mereka nggak bisa membuktikannya.
Lalu malam itu, ketenangan Dorian pun terusik. Basil datang menemuinya. Ia ingin pamit untuk pergi ke Paris. Dorian pun menggunakan kesempatan itu untuk mengungkapkan rahasianya. Basil yang terkejut meminta Dorian untuk bertobat. Di tengah rasa panik, Dorian menyayat leher Basil. Ia pun mati bersimbah darah.
Dorian nggak merasa bersalah. Ia menyalahkan Basil yang telah menjerumuskan dirinya hingga jadi seperti ia yang hari ini. Dorian menutup pintu kamar itu dan menemui valetnya. Francis. Membuat alibi agar nggak ada yang mengira tentang perbuatan kejinya.
Setelah itu, ia menghadiri jamuan pesta dan pulang ke rumah untuk tidur seperti biasa. Seolah nggak ada kejadian apa pun. Dan, saat pagi tiba, ia terbangun dengan senyum tak berdosa yang menghiasi wajah mudanya. Bahkan, Francis, valetnya pun terkesima melihat senyumnya yang indah.
Perlahan, Dorian bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke kamar tempat lukisan itu. Menyibak kain penutup kain, ia hampir saja pingsan. Melihat wajah seram lukisan dirinya dengan tangan berlumuran warna merah. Seolah darah merembes dari canvas.
Gemetar, ia pun menutup lukisan itu lagi. Dorian pun berpikir untuk menyelamatkan dirinya.
Nah, apa yang akan Dorian Gray lakukan? Apakah ia akan mengakui perbuatannya dan menerima konsekuensi atas perbuatannya? Lalu, bagaimana reaksi Lord Henry? Bagaimana kelanjutan kisah ini kalau Dorian Gray lolos dari perbuatan kejamnya?
Penasaran kan? Yuk, baca buku yang penuh dengan pergulatan batin seseorang yang mencari pembenaran atas semua tindakannya atas nama cinta diri sendiri ini. Dijamin bikin gemes, deh!
Nah, biar tambah kepo, ada kutipan ucapan Lord Henry pada Dorian yang cukup membuatku mengerutkan dahi.
"Never marry at all, Dorian. Men marry because they tired; women, because they curious; both are disappointed.."
Oya, selain itu, kamu akan memahami pandangan Lord Henry terhadap dunia ini,
"....I make a difference between people. I chose my friend for their good looks, my acquaintances for their good characters, and my enemies for their good intellects...."
So, aku nggak heran kalau Dorian terpana dengan kecerdasan Harry. Gimana dengan kamu?
Kelebihan Buku The Picture of Dorian Gray
Buku setebal 240an halaman ini emang nggak direkomendasikan buat anak-anak. Tapi, buku ini cocok buat kamu yang ingin belajar tentang psikologi manusia.
Diskusi filsafat yang ditawarkan oleh Lord Henry, menurutku bisa memperluas pandangan kita tentang homosexual, hedonism, narcism, dan egoism.
So, tunggu apa lagi? Yuk, baca bareng!
Judul Buku : The Picture of Dorian Gray
Penulis. :. Oscar Wilde
Tebal Buku : 248 halaman
Penerbit. : Barnes and Noble Classic New York
Komentar
Posting Komentar