Review Buku The Twits
Aku nggak akan mengusut siapa pelaku pelemparan batu tersebut, karena aku bukan polisi. Aku juga nggak akan sibuk menuduh siapa pun. Nggak ada gunanya. Toh, genteng sudah diganti. Aku yakin, pelakunya sudah menyesal.
Anyway, ngomongin tentang sifat usil yang menyebalkan, aku jadi ingat dengan bukunya Roald Dahl. The Twits yang bercerita tentang sepasang suami istri yang usil dan memiliki sifat yang menyebalkan.
Meski bercerita tentang sifat manusia yang jahat, aku menemukan humor yang cukup menggigit. Hingga, aku merasa cukup mengasyikkan untuk menulis review Buku The Twits ini. Nggak percaya? Yuk, cek sinopsisnya dulu!
Tampilan novel online The Twits karya Roald Dahl di archive.org |
Sinopsis The Twits karya Roald Dahl
Awal cerita dimulai dengan deskripsi seseorang dengan penampilan fisiknya yang menjijikkan. Kunis lebat, berewok, dan janggut yang berantakan, karena bertahun-tahun nggak dicuci. Seolah itu belum cukup, Mr. Twit pun punya kebiasaan makan yang asal-asalan.
Kamu bisa membayangkan kalau kamu makan bareng Mr. Twit dan mendapati sisa makanan bertaburan dari mulutnya. Aku yakin, kamu harus menutup hidungmu saat ada di dekatnya, karena bau busuk yang keluar mulutnya serta sisa-sisa makanan yang menumpuk di janggut, kumis, dan berewoknya.
Seolah sifat jeleknya itu belum cukup, Mr. Twit pun dikenal punya sifat yang garang pada istrinya dan orang-orang di sekitarnya.
Untungnya, istrinya juga memiliki sifat yang nggak kalah buruk. Meskipun, wanita tua ini dulunya berwajah manis, sifat jeleknya mengubah penampilannya Mungkin seperti kata orang, sifat seseorang akan mempengaruhi tampilan wajahnya. Makin lama wajah Nyonya Twit makin jelek, sama seperti hatinya.
Ah, Nyonya Twit ini mengingatkanku pada tokoh kepala sekolah Matilda. Ibu Trunchbull yang galak dan kejam pada anak-anak. Oya, novel Matilda ini pun karya Roald Dahl juga, lho!
Singkat cerita, keduanya adalah pasangan yang cocok. Seperti dandang ketemu tutup, kata Emak. Mereka pun sering usil dan bertengkar satu sama lain. Dari meletakkan kodok di seprai istrinya, hingga mengerjai tongkat dan menerbangkan istrinya ke udara. Mr. Twit tertawa puas melihat istrinya terbang terbawa angin.
Lalu, Mrs. Twit nggak tinggal diam. Ia membalas perlakuan suaminya dengan memasukkan ulat hidup ke dalam spaghetti suaminya. Ia pun tertawa senang melihat suaminya makan spaghetti berulat tersebut.
Meskipun sering berkelahi, mereka sangat kompak dalam urusan menjahati anak-anak, hingga binatang. Mr. Twit memelihara empat monyet dari Afrika. Muggle Wump dan keluarganya. Ia dengan kejam melatih keempat monyet itu berdiri terbalik selama enam jam sehari.
Perlakuan ini membuat keluarga Muggle menderita. Kedua anaknya sering jatuh pingsan, karena nggak kuat. Muggle sangat marah, kesal, dan putus asa. Namun, ia nggak tahu gimana caranya untuk bebas dan kembali pulang ke rumah. Afrika.
Setiap hari Rabu, keluarga Twits pasti akan menikmati Pie Burung untuk makan malam. Untuk mendapatkan burung, Mr. Twit akan mengoleskan lem perekat super di dahan pohon mati di samping rumahnya. Lalu, ia akan menangkap burung apa pun yang hinggap dan menempel di lem perekat tersebut.
Melihat kejadian itu, Muggle dan keluarga selalu menjerit-jerit untuk mengusir burung-burung tersebut. Sayangnya, mereka nggak mengerti bahasa Afrika Muggle yang aneh, hingga mereka pun jadi santapan keluarga Twits.
Selanjutnya, seekor burung Roly Poly yang berasal dari Afrika terbang dan hinggap di atas kandang Muggle. Muggle pun memperingatkan burung Roly Poly untuk tidak hinggap di dahan pohon mati.
Nah, gimana cerita selanjutnya? Apakah burung Roly Poly akan percaya pada Muggle? Lalu, bagaimana nasib Muggle? Pingin tahu ceritanya? Silakan baca, ya!
Okey, kalau kamu mau tahu tokoh-tokoh di dalam buku The Twits yang kocak ini, aku akan cerita sedikit deh. Bonus. Hehe..
Tokoh-tokoh Unik dalam Buku The Twits karya Roald Dahl
Seperti judulnya, tokoh utama dalam buku ini adalah sepasang suami istri keluarga Twit. Tuan Twit dan Nyonya Twit. Lalu, tokoh lain adalah empat anak kecil, burung Roly Poly, Muggle dan keluarganya, dan burung-burung lain.
1. Tuan Twit
Sebagai pria berusia 60 tahun, Tuan Twit nggak memiliki sifat bijak sesuai umurnya. Wajah berewok yang kotor dan jorok jadi trademark Tuan Twit. So, kamu harus tutup hidungmu jika ada di dekatnya.
2. Nyonya Twit
Nggak kalah jelek dengan suaminya, Nyonya Twit pun punya sifat yang buruk. Ia sangat benci anak-anak. So, ia selalu memakai kaca mata hitam untuk mengelabui mereka. Lalu, ia akan memukul anak-anak tersebut seolah nggak sengaja. Menyebalkan, ya!?
3. Anak-anak yang Terperangkap Dahan Pohon
Tuan Twit memiliki hobi makan pie burung. So, Nyonya Twit masak pie dari burung yang masuk perangkap lem yang ditempel di pohon mati di halaman rumahnya. Sialnya, keempat anak ini iseng naik pohon tersebut dan celana mereka nempel di dahan pohon. Nggak mau lepas!
4. Muggle-Wump dan keluarganya
Keluarga monyet ini berasal dari Afrika. Sifat jahat pemiliknya menyebabkan hidup mereka menderita. Sepanjang hari mereka harus berdiri di atas kepala. Hingga, mereka bermimpi bisa pulang kampung. Hidup bebas.
5. Burung Roly-poly dari Afrika
Meski berasal dari Afrika, burung cantik ini mampu berbicara bahasa asing. Nggak heran, ia mampu membantu Muggle untuk mengusir burung-burung dari pohon mati.
"It's no good going to a country and not knowing the language..."
Berkat Roly-poly, burung-burung lain terhindar dari perangkap Tian Twit.
Kelebihan Buku The Twits
Buku Fiksi ini cocok dibaca buat semua umur. Bukan hanya karena ceritanya menghibur, karakter dari tokoh di buku ini pun menawarkan pesan moral tentang sifat jahat yang nggak patut dicontoh.
Menurutku, buku ini mirip dengan buku dongeng kancil dan buaya yang dulu sering kubaca. Keren!
Kalau diminta menilai buku ini, aku akan memberi nilai bintang lima. Kenapa? Karena buku ini makin menyadarkan aku tentang arti kebaikan, persahabatan, dan mengasihi makhluk Tuhan.
So, gimana pendapatmu?
Judul buku: The Twits
Penulis. : Roald Dahl
Tebal buku: 114 halaman
Genre. : Children book/ fanfic
Bahasa. : Inggris
Sumber : online/ archive.org
Komentar
Posting Komentar