Review Buku The Witches Karya Roald Dahl
Kalau kamu membayangkan penyihir itu berwajah seram, kamu keliru! Nggak semua penyihir itu jahat dan ingin menguasai dunia. Paling tidak, sampai mereka yakin usahanya pasti sukses.
Baca juga: Dari Novel Keep the Aspidistra flying dan Risalah Ramadan
Ah, kamu bisa menemui mereka dalam keseharianmu. Ia bisa saja wanita yang berjalan di depanmu, atau wanita cantik yang duduk bersamamu di angkutan umum. Kamu pun mungkin nggak tahu, gurumu yang baik hati bisa jadi salah satu dari penyihir itu. Wuih, serem ya?!
Pingin tahu tentang penyihir yang sangat benci anak-anak ini? Nah, aku akan review Buku The Witches Karya Roald Dahl yang membahas tentang penyihir ini.
Sinopsis The Witches Karya Roald Dahl
Cerita ini dimulai dengan deskripsi tentang penyihir oleh seorang anak laki-laki berumur 7 tahun. Ia mendapatkan informasi mengenai penyihir jahat ini dari neneknya. Keluarga satu-satunya yang ia miliki di dunia ini.
Ya, bocah kecil ini kehilangan kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan mobil. Untungnya, si bocah nggak luka sedikit pun.
Lalu, karena nggak ada yang tersisa dalam keluarganya selain neneknya, bocah ini tinggal bersamanya. Mereka mengalami duka yang dalam, karena kematian orang-orang tersayang tersebut.
Namun, hidup harus terus berjalan, mereka pun saling menghibur dan menjaga satu sama lain. Karena itulah, nenek menceritakan tentang penyihir agar cucunya itu bisa mengenali dan menjaga dirinya.
"My darling," she said, "you won't last long in this world if you don't know how to spot a witch when you see one." (hal. 14)
Sayangnya, sosok penyihir tersembunyi dalam bentuk yang nggak terduga. Nenek bilang, penyihir selalu dalam rupa perempuan yang baik, cantik, dan menawan. Hingga, kamu harus mengenali ciri-cirinya yang khas. Meskipun ragu, sang cucu mengingat ucapan neneknya.
Selanjutnya, bocah itu pun mengalami pengalaman pertamanya berjumpa dengan seorang penyihir. Ia seperti yang digambarkan neneknya. Wanita itu memakai sarung tangan hingga menutup tangannya yang seperti cakar kucing. Ia pun selalu menggaruk kepalanya yang gatal, karena wig di kepala botaknya. Bocah itu hampir kencing di celana saking takutnya.
Untung saja, penyihir itu nggak melihat sang bocah yang ada di atas pohon. Ia selamat dan berhasil menceritakan kisahnya pada nenek.
Sejak itu, ia nggak pergi ke mana pun tanpa ditemani nenek. Mereka berdua tinggal di rumah nenek di Norwegia dan memutuskan untuk bersenang-senang bersama. Liburan di sebuah hotel indah di dekat laut. Pengalaman yang membahagiakan bagi si bocah.
Seperti anak-anak lain, ia memiliki binatang peliharaan yang selalu ia bawa kemana pun. Sialnya, petugas hotel memergoki dirinya sedang bermain dengan dua tikusnya. Ia sedang asyik melatih keduanya melewati tali, seperti pemain sirkus.
Lalu, untuk menghindari petugas hotel, si bocah memasuki sebuah ruangan dan melanjutkan aktivitasnya di balik tirai ruangan tersebut. Ia merasa senang, karena pelan-pelan kedua tikusnya berhasil berjalan di atas tali dengan baik. Ia nggak sadar, di ruangan tersebut sedang ada pertemuan besar yang dipimpin oleh Penguasa Agung Penyihir.
Bocah kecil ini terjebak dalam satu ruangan bersama puluhan penyihir yang berencana menguasai dunia dengan melenyapkan anak-anak. Tubuh si bocah gemetar.
Nah, apa yang terjadi selanjutnya? Apakah so bocah dapat menyelamatkan dirinya? Lalu, apakah rencana para penyihir tersebut akan berhasil?
Kelebihan Buku The Witches Karya Roald Dahl
Buku fiksi fantasi anak-anak ini bagus, lho! Selain menggambarkan tentang arti kasih sayang keluarga, kita jadi menyadari bahwa hidup itu berharga. Seperti apa pun sulitnya.
Kita diajarkan untuk menikmati hidup to the fullest. Selalu berpikir positif. Ah, mungkin itu asyiknya membaca buku anak ya? Oya, cerita ini sudah difilmkan, lho?! Pemeran penyihir agungnya itu Anne Hathaway kalau nggak salah. Tapi, aku belum nonton hehe.
Judul buku : The Witches
Penulis. : Roald Dahl
Illustrator : Quentin Blake
Tebal buku : 214 halaman
Bahasa. : Inggris
Sumber buku : online/ archive.org
Komentar
Posting Komentar