Kunto Aji: Penyanyi dengan Lirik Lagu Penuh Arti
Teman Yoha, pernah merasa pengin nangis saat dengar sebuah lagu? Kalau aku sih sering wkwkwk. Aku typical orang yang sensitif lho hehe. Beneran! Aku mudah meneteskan air mata kalau lihat atau dengar yang sedih.
Ehmm, ini sih cewek banget ya? wkwkwk.
Anyway, sebagai anak lulusan sastra Inggris yang nggak nyastra sama sekali wkwkwk, aku selalu suka dengan kata-kata indah. Mungkin itu sebabnya, aku suka dengan lirik-lirik lagunya Kunto Aji. Sehingga, aku menganggapnya sebagai Kunto Aji Penyanyi dengan lirik penuh arti. cieee.. Mungkin si doi hidungnya kembang kempis kalau mendengar pujian ini wkwkwk.
Baca juga: The Blind Owl Dunia Retak Sang Pecinta
Oya, salah satu lirik Lagu Kunto Aji yang kusuka adalah Mantra Mantra. Selain liriknya dalam, kisah dibalik lagu ini pun mirip denganku.
Alasan suka lirik lagu Kunto Aji
Oh ya, kamu mungkin belum tahu ya kalau salah satu dari keluarga dekatku adalah satu dari 200 juta pengidap F20 atau schizophrenia di dunia. Penyakit gangguan jiwa yang membutuhkan pengobatan antipsikotik agar dapat hidup dengan normal.Mungkin itulah yang bikin aku suka dengan lirik lagu Kunto Aji Mantra Mantra.
Baca juga: Self talk Perlukah dilakukan?
Lirik Lagu Mantra Mantra yang Penuh Arti Bagiku
Dalam obrolan Najwa Shihab dan Kunto Aji di sebuah laman Youtube, aku baru sadar bahwa lirik lagu ini emang diperuntukkan bagi orang-orang yang punya masalah kejiwaan. Masalah yang kini jadi perhatian serius dunia, karena jadi penyumbang angka bunuh diri yang cukup tinggi.
Baca juga: Review Buku The Setting Sun
Menurut data WHO tahun 2019 saja, tercatat sekitar 800.000 angka bunuh diri di dunia . Dan, dilansir dari penelitian, ini ada kaitannya dengan masalah kejiwaan. Ironisnya, angka ini lebih kecil dari jumlah yang sebenarnya.
Oleh karena itu, pemerintah sangat peduli dengan isu kesehatan jiwa yang juga berperan penting dalam percepatan kemajuan bangsa yang lebih baik.
Baca juga: Review Buku Jalan Busur Panah The Archer Paulo Coelho
Okey, sebelum melebar ngomongin tentang masalah pelik negara ini, kita kembali pada Kunto Aji dengan lirik lagunya yang penuh arti. Lirik yang begitu mengena di hatiku, karena menurut Kunto Aji, ia pun berkonsultasi dengan psikolog hingga empat kali. Bahkan ia memasukkan frekuensi suara yang dapat membuat pendengar merasa lebih baik.
"Saya mencoba memasukkan frekuensi 396 Hz yang menurut penelitian bisa mengeluarkan racun atau pikiran negatif...," begitu katanya.
Aku begitu tersentuh dengan rasa empatinya. Ia dapat menangkap dan menuangkan apa yang ia pikirkan dan rasakan lewat musik, hingga musiknya pun sampai di telinga dan hati pendengarnya.
Nah, ini adalah salah satu lirik lagu Kunto Aji yang aku suka. Mantra Mantra.
Masih banyak yang belum sempatKukatakan padamuMasih banyak yang belum sempatKusampaikan padamu
Tak ada yang seindah matamuHanya rembulanTak ada yang selembut sikapmuHanya lautanTak tergantikanOhhh...Walau kita tak lagi saling
Mantra 2 :Lihat kelasmuKau habiskan duluMalam segera berakhirEsok kita singkap takdirKatamu
Dalam ku ingatSuara terdengarJangan berubahJangan berubah
Mantra 3 :Aku punya rencanaKau jangan takutWalau semua masih ada di kepala
Jika kau mau bersabarDan mencoba mengertiKu pastikan kau bahagiaJika kau bisa bertahanMenunggu ku di siniKu pastikan kau bahagiaTapi tunggu duluKurangkai dengan waktuKu semai harapanmuSebelum ku temuiAyahmu
Mantra 4 :Dalam hati aku selalu ingin beranjak pergiKota yang sama yang membuatku tegak berdiriHingar bingar sudut jalan yang takkan pernah matiKota yang sama yang membuatku merasa sepi
Jangan salahkan barisan panjang di pusat kotaKita bergegas mengejar mimpi-mimpi yang samajakarta Jakarta dan kenalannyaBerpacu memburu impianku
Jakarta Jakarta dan kenalannyaBerpacu memburu impianku
Sekeras-kerasnyaBenturkan bentuklah dirimu
Jakarta Jakarta dan kenalannyaBerpacu memburu impiankuJakarta Jakarta dan kenalannyaBerpacu memburu impianku
Hingar bingar sudut jalan yang takkan pernah matiKota yang sama yang membuatku merasa sepi
Mantra 5 :Yang ditungguYang diharapBiarkanlah semesta bekerjaUntukmu
Na na na na naSemua itu bukan salahmuJangan berhentiYang kau takutkanTakkan terjadi
Duh, mendengarkan lagu ini rasanya aku bisa membayangkan perasaan adikku. Ketidakberdayaan, ketakutan, dan kesendirian saat ia baru sadar dari relapse-nya. "Aku takut dan malu dengan omongan orang. Aku juga sedih bikin keluarga kita malu," katanya sambil menangis.
Ah, mendengar pengakuannya membuatku galau. Berhari-hari kemudian pun aku sering terjaga saat malam. Sulit tidur. Tapi, tak bisa melakukan apa pun.
Dan, lirik lagu ini pun bisa jadi penenang buatku. Beberapa kata-kata di lirik lagu ini begitu mengena di hatiku.
Semua itu bukan salahmuJangan berhentiYang kau takutkan Takkan terjadi
Hhh, hatiku terasa adem. Seperti disiram air dingin yang sejuk. Sambil memejamkan mataku, aku mengulang baris di lirik ini. Mengurai kesedihan dan keputusasaan serta rasa bersalah yang terpendam di dadaku, karena nggak bisa melakukan apa pun untuk membantu adikku.
Dalam lirik ini, aku pun mengerti bahwa apa yang terjadi bukan salah siapa-siapa. Seperti yang dikatakan dokter jiwa di rumah sakit, ini semua adalah takdir. Dan kita harus bisa menerimanya. Berdamai dengan keadaan ini.
Pertama kali Menonton Kunto Aji Live
Aku bukan anak yang suka nonton konser sih. Alasannya simple. Sayang duitnya wkwk. Mendingan untuk beli beras wkwk. Ah, orientasi yang baru seputar perut ya? wkwkwk.Okey, don't mock me. I have my reasons. Maybe, aku akan ceritakan lain waktu pas temanya sesuai.
Anyway, keberuntungan aja yang bikin aku bisa nonton live konser Kunto Aji di acara Feskabi di Unila. Saat itu aku nggak kenal dengan penyanyi yang jebolan ajang pencarian bakat ini, karena telingaku biasanya hanya mendengar lagu dangdut. Maklumlah, emak-emak di sekolah juga sukanya dangdut koplo wkwkwk.
Selanjutnya, aku terkesima melihat reaksi penonton yang sebagian besar mahasiswa ini. Mereka hapal lirik lagu ini dan ikut nyanyi bareng. Sementara aku hanya mendengarkan lirik lagunya aja.
Memang, lirik lagu Kunto Aji ini sarat arti. Sejak itu, aku pun jatuh suka deh.
Lirik Lagu Mantra Mantra yang bertema Kesehatan Mental
Menurut penuturannya, dalam lirik lagu yang diulang-ulang itulah ada mantra. Seperti otot, kata Kunto Aji, ikhlas itu pun bisa dilatih. Meskipun sulit, kita bisa melakukannya.Cukupkanlah ikatanmu Relakanlah yang tak seharusnya untukmuYang seharusnya kau jaga adalah dirimu sendiri
Duh, dalam banget ya?
Di sini aku pun mengerti bahwa merelakan itu bisa bikin hidup lebih baik. Toh, pada akhirnya semua hal itu akan kembali pada-Nya. Seperti penyakit yang ditakdirkan Allah, kematian, dan bencana di dunia ini. Semuanya adalah takdir. Aku pun harus belajar mengikhlaskan.
Proses yang sampai hari ini masih aku perjuangkan. Untuk itulah, aku merasa bahagia dan beruntung, karena masih hidup dan dapat menghitung semua nikmat yang Allah berikan padaku dan keluargaku.
Komentar
Posting Komentar