Catatan Hidup: Nggak Ada yang Abadi
Jumat kemarin, setelah menjalin kebersamaan selama 11 tahun lebih, Pak Zaki, teman seperjuangan kami memutuskan untuk pindah tugas ke Bengkulu. Rasa sedih dan kehilangan menyelimuti sekolah. Ah, aku teringat pertama kali aku bertemu dengannya di sekolah. Rasanya itu baru kemarin. Dan, kini kita harus berpisah. Mataku rasanya panas. Lalu, kuperhatikan beberapa teman mengusap mata mereka. Baca juga: Stoikisme dan Gaya Mengajar Guru Catatan hidup nggak ada yang abadi. Itu sangat aku sadari. Tapi, kok berat sekali ya. Apalagi aku termasuk warga lama di sekolah. Aku sudah mengajar di SMK BLK Bandar Lampung ini sejak tahun 2009, sedangkan beliau di tahun 2012. Pertama kali bertugas bersama, aku meminta beliau untuk membantuku jadi seketaris UNBK. Saat itu aku senang sekali, karena kamu adalah orang yang dapat diandalkan. Selanjutnya, tugas-tugas lain pun kamu emban dengan penuh semangat dan rasa tanggung jawab. Baca juga: Grit menjadi Seorang Guru Professional Un...