Puisi: Sepotong Roti
Sepotong Roti Menapaki jalan ini Memaki debu yang menempel di kaki Keringat menetes di dahi Mengering bersama gemetar tangan penuh daki Berhari lapar memutus rasa hormat Tergadai demi sepotong roti Anggur murah dan tembakau pemuas sesaat Bergulung tubuh membaur laksana sampah Ne pain ne voyent qu'aux fenestres Sepotong roti melihat dunia Tanpanya Aku mati Lalu, menjual harapan dan mimpi Tergeletak lusuh di tanah Dapur bertikus jadi istana Teringat masa lapar durjana Budak segala budak Makian pun jatuh di telinga tuli Sepotong roti jadi tujuan Sungguh, kelaparan itu setan Miskin itu budak bagi terpelajar! #RCO9 #OneDayOnePost #ReadingChallengeODOP9 Well, puisi di atas adalah kesan yang kudapat dari buku Down and out in Paris and London karya George orwell. A bit gloomy. But, life is not like walking on the park. Not for everyone. Buku setebal 300 halaman ini berkisah tentang seorang Inggris dan Boris, seorang Rusia veteran perang. Persahabatan mereka makin erat berkat ...